Cerita Gairah Kisah Malam Pertama menggebu-gebu
Cerita malam pertama ini merupakan sebuah cerita yang sangat mendebarkan sekali, karena itu saya akan mencoba berbagi cerita ini meskipiun ini merupakan cerita dewasa namun tidak ada salahnya jika saya berbagi cerita siapa tahu nantinya dari cerita ini nantinya kita bisa mengambil hikmah nya.
Namun sebelumnya saya tekankan kerpada anda semua jika anda masih belum merasa dewasa jangan membaca cerita malam pertama ini karena nantinya akan berakibat kurang bagus, ada baiknya jika anda membaca artikel saya yang lainnya, dan dibawah ini adalah cerita yang saya maksutkan tadi selamat membaca :
saat itu hari sabtu bulan Juni 2008 hatiku merasa sangat senang, senang dalam arti aku lagi merayakan pesta pernikahan berkumpul dengan seluruh keluarga, sanak saudara dan teman-teman.
Dan saat itu aku udah halal untuk menggauli calon pacarku ....yang sekarang udah jadi istriku. Puncak rasa senangku bertambah ketika sedikit demi sedikit satu persatu tamu-tamu pada pulang, ku lirik istriku yang duduk bersamaku di pelaminan terlihat tersenyum manja dan didalam hati sanubarinya yang paling dalam tampak dia sangat senang dan bahagia, akhirnya ku pegang tangannya erat-erat .... terasa hangat sekali. Saat aku melakukan hal seperti itu salah seorang tamu melihatku dan terseyum kepadaku, aku jadi malu dibuatnya akhirnya perlahan-lahan ku lepas tangan istriku dari peganganku.
Saat aku melihat jarum jam tepat jam 22.00 perias pengantin mendatangi dan mengatakan bahwa kita udah boleh ganti pakaian dan meninggalkan tempat pelaminan untuk istirahat, kugandeng istriku menuju kamar pengantin, begitu sampai di kamar kulepas satu persatu baju pengantin istriku, wuuuuuiiiiihhhhh sungguh indah sekali ciptaan Allah ini, tak tahan akhirnya kurabah sedikit-sedikit sambil dia melepaskan baju pengantinku saat aku sedang asyik bergerilya tiba-tiba ada suara ketukan pintu " mas mbak udah selesai gantinya,bajunya mau diambil " kata perias pengantin. " Sebentar mbak jawabku ". Akhirnya cepat2 kita pakai baju dan keluar kamar.
Sampai diluar kamar masih terlihat tiga empat tamu yang lagi asyik ngobrol, di pojok ruangan depan terlihat paman sendirian lagi asyik dengan rokoknya ku hampiri beliau. " lllooohhh... llllooooohhh pengantinnya kok keluar " kata paman, " iya paman masih pingin ngobrol sedikit" kataku. Akhirnya hampir satu jam aku ngobrol ama paman tentang berbagai macam topik mulai asyiknya malem pertama, gimana membina rumah tangga yang baik sampai masalah bisnis, tiba-tiba istriku memanggil " mas ayo istirahat ", lah itu kamu udah d panggil ama istrimu, udah kamu masuk duluan " kata paman.
Ya ... saya permisi dulu paman, jawabku. Dag... dig......dug hatiku saat kugandeng istriku menuju kamar pengantin yang berbau harum bunga melati, begitu sampai di kamar aku dan istri duduk di kasur kupandangi istriku dia terseyum, kucium keningnya, pipinya dan kulomoti bibirnya sambil bergerilya tanganku, begitu sampai pada miss V loh kok terasa tebal, istriku reflek langsung mendekati telingaku sambil berbisik, " maaf mas hari ini aku lagi ada tamu bulanan " katanya.
Perlahan-lahan kutarik tanganku sambil berbisik ke telinganya " ya udah g pa2". Dalam hatiku wah berarti aku harus puasa selama 7 hari. Ya selama 7 hari Alhamdulillah aku bisa menahan g sampai kebobolan ( memasukkan Mr P ke Miss V dia ) selama 7 hari kita hanya bercumbu ria. Begitu pulang tamu bulanannya kupuas-puasin seharian penuh di kamar, sungguh nikmat malem ketujuh bagiku.
Itulah cerita malam pertama yang saya rasakan cukup mendearkan untuk itu jika anda merasa senang saya persilahkan memberikan koment di kolom komen artikel berita terbaru ini, sekian dan terima kasih atas kunjunganya dan kita akan berjumpa lagi dilain topik yang lebih menarik untuk anda baca.
Rabu, 30 Mei 2012
Pengalaman Malam Pertama
Pengalaman Malam Pertama | Kisah MP
Ini dia nih SESUATU bgt yang bakal dirasain setiap manusia yang akan meried dengan pasangannya. Malam yang mungkin menjadi malam yang tak terlupakan dalam hidup seseorang. Malam itu bernama malam pertama, malam pertama kali baik si pria ataupun si wanita melakukan hubungan setelah menahan hasrat bertahun-tahun dalam urusan kebutuhan biologis, hoho. Bagi yang belum mengenal reproduksi dan belum pengalaman, tentu lucu ngliatnya kalau terdapat dua orang yang tidak tahu menahu tentang begituan namun dihadapkan dengan malam pertama, pasti malu-malu mau gimanaaaaaaa gitu, wkwkwkwk . Ingat, bacaan ini hanya untuk dewasa, jadi bagi yang belum cukup umur, DILARANG baca ya
Berikut ini adalah Kisah Malam Pertama – Cerita Malam Pertama yang cerita nya saya tulis berdasarkan kisah seseorang yang namanya sengaja admin rahasiakan demi privasi si orang tersebut =
Malam itu, malam sebelum terjadinya akad nikah, Paijo (sebut saja begitu) begitu gelisah dan cemas namun senang. Di lintas yang lain, Bunga (sebut juga begitu) juga tak kalah gelisah. Mereka berdua saling memikirkan tentang berbagai hal yang bakal menjadikan sejarah di kehidupan mereka. Ngelamun yang ngeres pun juga dilakukan oleh si paijo, sambil tak jarang dia kadang bertanya tentang cara-cara berhubungan badan kepada teman-temannya yang pada waktu itu bedagang.
Dasar teman-temannya adalah kebanyakan pria hidung belang dan jago ranjang, maka Paijo pun banyak mendapat ilmu mengenai trik dan gaya-gaya posisi bercinta. Dijelaskan pula perihal Kamasutra, yang temannya beranggapan hal tersebut memberi banyak contoh tentang posisi-posisi ML. Paijo pun mulai semakin membayangkan dan semakin tidak tahan untuk menanti hari besok yang sangat dia tunggu2.
Kemudian akad nikah pun terjadi dengan sukses, sehingga Paijo dan Bunga secara sah telah ditetapkan sebagai sepasang suami-istri. Wajah mereka saai itu sangat gembira dan sering mengumbar tanya. “Wah, lama banget ya ini malam hari tiba, tamu-tamu juga belum tahu sepinya jam berapa”, ujar Paijo. “Tak sabar ini aku mempraktekkan Cerita Malam Pertama apa yang dibilang oleh teman-temanku”, tambahnya.
Lalu malam pun tiba. Dengan penuh mimik malu sang Paijo mengajak istrinya masuk ke dalam “yankkkk, ke dalam kamar yuk?”. si Bunga pun menjawab “iya kang”, dengan muka malu menunduk ke bawah tapi senyum-senyum penuh gairah. Di dalam kamar pun mereka lalu cerita-cerita tentang acara akad nikah dan kisah-kisah yang tadi dilaluinya. setelah itu, Kisah Malam Pertama dimulai. Si Paijo bertanya kepada Bunga, “Apakah sudah siap?”, yang dengan sekejap dijawab Bunga “Sangat siap atuh bang”. Kisah Malam Pertama pun dimulai.
Pertama kali Paijo membuka bajunya, kemudian terlihat pakaian dalam yang dikenakan sang istri. “Amboi, bodymu sangat mirip dengan Dewi Persik neng, padat dan berisi, abang jadi sangat beruntung bisa memiliki dan menikmati tubuh yang sangat bahenol ini”. “Ah abang bisa aja, makasih”, timpal Bunga yang seketika itu juga langsung nyosor ke bibir Paijo. Gulat X pun dimulai, dan mereka pun menjadi tanpa satu helai benang pun. “Ih punya abang lucu ya, kecil gitu bang, xixixixi”, ujar Bunga. “Loh, kecil-kecil gini gesit sekali neng, kalah ular cobra, hehe”, balas Paijo.
Pengalaman Malam Pertama sedang dalam proses, mereka melakukan foreplay, menjilat penuh gairah, tampak Paijo meremas buah sang istri dengan penuh gairah. “ummmm, kenyal amat neng, ahhh…”. Lalu, dijilatnya juga serta digigit pas bagian kelengkengnya, sang istri pun semakin mendesah hebat. “Auhhhhhh, bang, luar biasa sekali rasanya. Teruskan bang, jangan sampe berhenti”. Pertarungan pun semakin menjadi-jadi, dan mereka melakukan 69. Slurp slurp slurp, terdengar bunyi yang begitu bersahutan akibat gairah asmara mereka yang sudah terpendam selama bertahun-tahun.
Dan Kisah Malam Pertama pun menuju puncaknya. Setelah foreplay berhasil dilakukan, kemudian Paijo mencoba memasukkan rudalnya yang sangat itu udah sangat tegang. “Auhhh bang sakit”, ujar Bunga. “Tenang Neng, kalau pertama kali kata orang emang sakit, namun setelah itu sangat nikmat”, jawab Paijo. Setelah itu adegan kuda lumping pun berlangsung selama kurang lebih 15menit, setelah itu, Crotttt “ahhhh, abang keluar neng”, Paijo berkata. “Sama bang, eneng juga udah keluar”, timpal Bunga yang seketika juga langsung memeluk si Paijo dengan lembut dan penuh kasih sayang. “Pengalaman Malam Pertama yang sangat hebat dan tak terlupakan bang”, kata Bunga dengan rona muka yang tampak sangat puas. “Iya neng, sungguh hebat yang abang rasakan, belum pernah merasakan kenikmatan yang seperti ini sebelumnya”, ujar Paijo sambil membuai rambut dan mengecup kening Bunga. “Love you pah”, “Love you tuh ma”, ujar keduanya yang menjadikan penutup Cerita Malam Pertama.
Itulah Kisah Pengalaman Malam Pertama / Cerita Kisah MP yang dapat LINTAS TERBARU sajikan, semoga dapat menghibur Anda, wkwkwk. Saksikan informasi dan kabar menarik lainnya di artikel lain, hanya di Semua Ada Di Sini.
Tags: cerita dewasa, cerita dewasa malam pertama, cerita malam pertama, cerita MP, cerpen malam pertama, ilmu malam pertama, kisah malam pertama, kisah MP, malam pertama, MP, pengalaman malam pertama, pengalaman MP
Hangat Memek Wanita Hamil
Hangat Memek Wanita Hamil
Saya adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di selatan Jakarta. Awal cerita saya dimulai saat saya menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan, di sana saya datang bersama teman saya, sebut saja Hamdan. Saya diperkenalkan oleh teman saya kepada salah satu tamu yang hadir di acara tersebut, dan ternyata setelah dipertegas, nama tamu tersebut adalah DB. Yang belakangan saya ketahui dia adalah salah satu artis Indonesia. Singkat cerita, malam itu berlalu begitu saja.
Seminggu setelah perkenalan tersebut, saya ditawari untuk menggarap proyek perayaan Hari Ulang Tahun oleh teman yang mengenalkan saya dengan DB, memang bidang saya adalah entertaiment. Teman saya yang mengenalkan saya namanya Shebi. Singkat kata, saya terima proyek yang diberikan oleh Shebi. Dan ternyata yang punya kerjaan itu adalah DB, untuk perayaan ulang tahunnya yang ke 34.
Saya pun dipertemukan oleh Shebi dengan DB di rumah DB yang terlihat cukup megah. Saya dan Shebi menunggu DB yang sedang mandi di ruang keluarga. Di sana saya ngobrol cukup banyak dengan Shebi (yang perlu pembaca ketahui, Shebi sedang hamil 7 bulan). Obrolan berlangsung santai dan sampai menyerempet ke masalah kehidupan seks Shebi, ternyata Shebi yang memiliki tinggi 170 cm, ukuran BH 38, dan m size ini memiliki libido seks yang cukup tinggi. Shebi pun mulai merapatkan posisi duduknya mendekati saya (karena kami duduk di atas sofa yang sama/sofa panjang).
"Dra.. coba kamu pegang perutku, sepertinya jabang bayiku ini ingin berkenalan denganmu deh..!" kata Shebi.
"Ah kamu bisa saja Sheb..!" kata saya yang belum tahu arti sinyal dari Shebi itu.
"Kalau nggak percaya, coba saja kamu pegang perutku ini..!" ujar Shebi yang kali ini memaksa tangan saya untuk memegang perutnya yang sudah terlihat buncit.
Dan benar, sepertinya ada yang bergerak-gerak dari dalam perutnya.
"Dra.. kamu pernah ngerasain begituan dengan orang hamil..?" ujar Shebi yang membuat saya kaget.
"Mmm.. mm, belum tuh Sheb..""Memangnya enak apa rasanya..?" tanya saya keheranan.
"Wah endang loh rasanya.."
"Itu kuketahui dari suami dan brondong-brondongku.." ujar Shebi yang membuat saya tersentak tambah kaget.
"Mmm.. begitu.." kata saya agak sedikit sok tenang, meskipun tegangan tubuh sudah agak naik.
"Kok jawabannya cuma segitu, apa kamu nggak mau nyobain..?" ucap Shebi yang sedikit kesal karena tanggapan saya hanya sebatas itu, sedang posisi kami sudah semakin dekat.
Shebi menarik sedikit ke atas long dress yang dikenakannya, dan terlihat paha mulus yang sedikit memperlihatkan timbunan lemak di sisi-sisinya dan sedikit CD hitam. Saya pun terdiam sejenak, lalu saya pegang kepala dan menatapnya serta meyakinkannya.
"Sheb.., bukannya aku tidak ingin mencoba tawaran yang spektakuler ini, tetapi kamu harus lihat kita ini dimana..? Tetapi bila kamu tawari aku di posisi yang tepat, tentulah aku tak akan menolak..!" kata saya mencoba menenangkan suasana yang semakin panas itu.
Saya sadar bahwa kami datang ke tempatnya DB dalam rangka suatu kerjaan, dan aku termasuk orang yang menjunjung tinggi profesionalisme.
"Aku tau apa yang kamu khawatirkan Dra.." balas Shebi sambil menutup bibir saya dengan jari telunjuknya.
"Kau harus tau bahwa DB itu penganut seks bebas, dan tentu doi tak akan marah kalau kita bercinta di sini, dan lagi pula di sini tidak ada orang lain selain DB.." kata Shebi mencoba meyakinkan saya sambil perlahan mengangkat kaos yang saya pakai ke atas, dan jarinya bermain di atas puting saya sambil memainkan lidahnya sendiri membasahi bibirnya yang sudah basah.
Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan perlakuannya yang mencoba merangsang birahi saya, saya semakin yakin akan situasi yang ada. Saya pun mulai berani untuk meraba dada Shebi yang besar tanpa membuka pakaian yang melekat di tubuhnya. Shebi pun bertambah liar dengan menyusupkan tangannya mencari batang kemaluan saya yang sudah menegang sejak tadi. Sambil memilin putingnya tanpa membuka pakaiannya, tangan kiri saya pun bergerak ke bawah sambil membiarkan tangan kanan saya untuk tetap berada di atas dan Shebi pun mendesah.
Sampai di tempat yang saya tuju, tangan kiri saya pun meraba dari luar CD Shebi, dan terasa ada yang basah dan lengket di sana. Lalu bibir kami pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama. Kami pun terlihat sudah semakin berkeringat. Kemudian tangan yang berada di daerah sensitif Shebi pun sepertinya mulai aktif melorotkan CD hitam Shebi, dan saya merasakan sentuhan bulu-bulu lebat yang sepertinya tertata rapih. Shebi pun telah sukses mengeluarkan senjata kemaluan saya dan mengocok-ngocoknya perlahan. Saya yang merasa penasaran ingin melihat kemaluan orang hamil, lalu menghentikan ciuman kami dan turun ke arah kemaluan Shebi yang duduk di sofa. Ternyata tebakan saya benar, liang kemaluan Shebi yang lebat ternyata benar-benar tertata rapih. Saya pun mulai tergiur untuk merasakan bibir kewanitaan itu dengan mulai mejilatinya secara lembut.
"Achh.., achh.. kamu pintar Dra..! Truuss.. Draa..!" Shebi pun terlihat sudah tidak dapat mengontrol ucapan dan intensitas suaranya.
Shebi meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok senjata kemaluan saya. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, saya pun merubah posisi menjadi 69. Saya di bawah dan Shebi di atas. Ternyata benar kata orang, kemaluan orang yang sedang hamil itu gurih rasanya.
15 menit berlalu dalam posisi 69.
"Dra.. please..! Masukin sekarang Say..!" pinta Shebi yang sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak nafsunya.
Mendengar itu saya tidak langsung menuruti, tetapi saya tetap saja mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya, terutama klitoris-nya yang sudah mengkilap karena basah.
"Dra.., kamu jahat..!" teriak Shebi diikuti dengan melelehnya air kemaluan Shebi yang cukup banyak dari liang senggama Shebi, yang menandakan Shebi sudah mencapai orgasmenya. Saya jilat habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa. Senjata kejantanan saya yang terhenti bergerak itu dikulum oleh Shebi. Karena orgasmenya, Shebi mengulum kemaluan saya hingga menjadi merah. Lalu dengan bantuan tangan, saya masukkan kembali senjata saya itu ke dalam mulut Shebi sambil menaik-turunkan di dalam mulutnya.
"Aawww..!" saya berteriak karena batang kemaluan saya tergigit Shebi, "Kamu nakal ya..?" kata saya sambil menarik batang kejantanan saya dari mulutnya, lalu mengarahkannya ke vagina Shebi.
Saya tidak langsung memasukkannya, tetapi memainkannya terlebih dulu di bibir vaginanya sampai Shebi sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan saya dapat langsung masuk, tetapi tetap saja saya tahan agar tidak masuk.
"Dra.., kamu jahat..!" ujar Shebi kesal.
"Habis kamu duluan yang mulai..!" jawab saya.
Tanpa kami sadari, ternyata pertempuran kami dari tadi sudah ada yang mengawasi, yaitu DB yang entah dari kapan dia sudah ada di dekat kami dengan mengunakan daster tanpa BH. Pemandangan itu kami ketahui karena daster DB sudah ada di bawah kakinya. Karena saya merasa sudah tidak tahan, akhirnya saya mulai memasukkan penis saya perlahan tapi pasti ke liang senggama Shebi. Memang awalnya sulit, tetapi karena Shebi minta untuk terus dipaksa, ya akhirnya masuk juga.
"Achh.. achh..!" teriak Shebi dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.
Ternyata liang kemaluan orang yang sedang hamil itu lebih hangat dibandingkan kemaluan wanita normal. Karena sempit dan hangatnya liang senggama Shebi, membuat saya tidak dapat bertahan lama, meskipun goyangan Shebi tidak terlalu "hot", tetapi tetap saja rasanya lebih asyik dari liang kemaluan wanita yang tidak hamil.
"Sheb.. aku mau keluar..!" kata saya ditengah-tengah nikmatnya persetubuhan kami.
"Aku.. keluarkan di mana Say..?" tanya saya menambahkan.
"Terserah kau saja Dra..!" jawab Shebi yang ternyata juga sudah orgasme kembali.
Akhirnya karena lebih enak, saya keluarkan cairan panas itu di dalam vaginanya, "Cret.. cret.. cret..!" mungkin sampai tujuh kali air mani saya tersembur di dalam liang senggama Shebi.
"Ohh.., ternyata kalian di sini sudah nyolong start ya..?" ujar DB yang membuka pembicaraan.
"Abis kita udah nggak tahan Mba..!" jawab Shebi.
"Trus gimana proyek ultah-ku..?" tanya DB sambil memakai dasternya kembali yang tadi dilepaskan ke bawah, karena DB dari tadi menyaksikan pergulatan kami sambil bermasturbasi.
"Kalau masalah itu tenang, di sini sudah ada ahlinya, tinggal kucuran dananya saja, konsepnya sudah Indra susun kok..!" jawab Shebi sambil menahan saya untuk mengeluarkan penis saya dari liang senggamanya.
"Ooo.., ok aku percaya.." kata DB, "Tapi biar Indra istirahat dong..! Masa kamu monopoli sendiri itu batang..!" jawab DB sambil mengambil wine yang ada di mini bar, lalu duduk di sana, memperhatikan kami yang akhirnya mengambil pakaian kami masing-masing.
"Dra.., kamu besok bisa ambil dananya di sini.." kata DB.
"Lo nggak mau nyobain punyanya Indra..?" celetuk Shebi, "Ntar nyesel..?" tambahnya.
"Jangan sekarang deh, abis tanggung, sebentar lagi Bapak mau jemput gue.." jawab DB.
"Ooo.." jawab Shebi yang sepertinya mengetahui bahwa DB kalau main itu tidak cukup kalau hanya 3 atau 4 ronde saja.
"Ya sudah, kami pamit dulu deh kalau gitu, biar besok si Indra saja yang datang ke sini sendiri.." kata Shebi.
Saya yang dari tadi diam saja hanya manggut tanda setuju untuk datang lagi esok.
"Tapi besok kamu datangnya malam saja ya..!" pinta DB.
"Ooo.., sekalian kamu cobain ya..?" pancing Shebi sambil tersenyum.
"Apa kamu mau ikutan Sheb..?" tanya DB.
"Nggak ah, abis main sama lo harus lama, gue takut kandungan gue bermasalah lagi.""Kalau dokter gue bilang nggak apa-apa sich gue ok aja, tapi kalau kebanyakan digenjot nanti bocor lagi..!" kata Shebi sambil tertawa.
"Ya udah ngga pa-pa, tapi kamu pasti datang kan Dra..?" tanya DB.
"Ya.." jawab saya singkat.
"Ya sudah kita cabut ya..?" ujar Shebi ke DB.
"Ya, ok lah.."
"Bye, Dra jangan lupa ya atau kontrak kita batal nich..!" sambil mencubit dagu saya.
Begitulah kisah saya dengan Shebi, pembaca tunggu saja kisah saya dengan DB, artis ibu kota yang terkenal sampai sekarang masih singgle di edisi selanjutnya. Terima kasih atas perhatian rekan pembaca sekalian.
Seminggu setelah perkenalan tersebut, saya ditawari untuk menggarap proyek perayaan Hari Ulang Tahun oleh teman yang mengenalkan saya dengan DB, memang bidang saya adalah entertaiment. Teman saya yang mengenalkan saya namanya Shebi. Singkat kata, saya terima proyek yang diberikan oleh Shebi. Dan ternyata yang punya kerjaan itu adalah DB, untuk perayaan ulang tahunnya yang ke 34.
Saya pun dipertemukan oleh Shebi dengan DB di rumah DB yang terlihat cukup megah. Saya dan Shebi menunggu DB yang sedang mandi di ruang keluarga. Di sana saya ngobrol cukup banyak dengan Shebi (yang perlu pembaca ketahui, Shebi sedang hamil 7 bulan). Obrolan berlangsung santai dan sampai menyerempet ke masalah kehidupan seks Shebi, ternyata Shebi yang memiliki tinggi 170 cm, ukuran BH 38, dan m size ini memiliki libido seks yang cukup tinggi. Shebi pun mulai merapatkan posisi duduknya mendekati saya (karena kami duduk di atas sofa yang sama/sofa panjang).
"Dra.. coba kamu pegang perutku, sepertinya jabang bayiku ini ingin berkenalan denganmu deh..!" kata Shebi.
"Ah kamu bisa saja Sheb..!" kata saya yang belum tahu arti sinyal dari Shebi itu.
"Kalau nggak percaya, coba saja kamu pegang perutku ini..!" ujar Shebi yang kali ini memaksa tangan saya untuk memegang perutnya yang sudah terlihat buncit.
Dan benar, sepertinya ada yang bergerak-gerak dari dalam perutnya.
"Dra.. kamu pernah ngerasain begituan dengan orang hamil..?" ujar Shebi yang membuat saya kaget.
"Mmm.. mm, belum tuh Sheb..""Memangnya enak apa rasanya..?" tanya saya keheranan.
"Wah endang loh rasanya.."
"Itu kuketahui dari suami dan brondong-brondongku.." ujar Shebi yang membuat saya tersentak tambah kaget.
"Mmm.. begitu.." kata saya agak sedikit sok tenang, meskipun tegangan tubuh sudah agak naik.
"Kok jawabannya cuma segitu, apa kamu nggak mau nyobain..?" ucap Shebi yang sedikit kesal karena tanggapan saya hanya sebatas itu, sedang posisi kami sudah semakin dekat.
Shebi menarik sedikit ke atas long dress yang dikenakannya, dan terlihat paha mulus yang sedikit memperlihatkan timbunan lemak di sisi-sisinya dan sedikit CD hitam. Saya pun terdiam sejenak, lalu saya pegang kepala dan menatapnya serta meyakinkannya.
"Sheb.., bukannya aku tidak ingin mencoba tawaran yang spektakuler ini, tetapi kamu harus lihat kita ini dimana..? Tetapi bila kamu tawari aku di posisi yang tepat, tentulah aku tak akan menolak..!" kata saya mencoba menenangkan suasana yang semakin panas itu.
Saya sadar bahwa kami datang ke tempatnya DB dalam rangka suatu kerjaan, dan aku termasuk orang yang menjunjung tinggi profesionalisme.
"Aku tau apa yang kamu khawatirkan Dra.." balas Shebi sambil menutup bibir saya dengan jari telunjuknya.
"Kau harus tau bahwa DB itu penganut seks bebas, dan tentu doi tak akan marah kalau kita bercinta di sini, dan lagi pula di sini tidak ada orang lain selain DB.." kata Shebi mencoba meyakinkan saya sambil perlahan mengangkat kaos yang saya pakai ke atas, dan jarinya bermain di atas puting saya sambil memainkan lidahnya sendiri membasahi bibirnya yang sudah basah.
Mendengar perkataannya yang meyakinkan dan juga ditambah dengan perlakuannya yang mencoba merangsang birahi saya, saya semakin yakin akan situasi yang ada. Saya pun mulai berani untuk meraba dada Shebi yang besar tanpa membuka pakaian yang melekat di tubuhnya. Shebi pun bertambah liar dengan menyusupkan tangannya mencari batang kemaluan saya yang sudah menegang sejak tadi. Sambil memilin putingnya tanpa membuka pakaiannya, tangan kiri saya pun bergerak ke bawah sambil membiarkan tangan kanan saya untuk tetap berada di atas dan Shebi pun mendesah.
Sampai di tempat yang saya tuju, tangan kiri saya pun meraba dari luar CD Shebi, dan terasa ada yang basah dan lengket di sana. Lalu bibir kami pun saling mendekat dan terjadi perciuman yang cukup lama. Kami pun terlihat sudah semakin berkeringat. Kemudian tangan yang berada di daerah sensitif Shebi pun sepertinya mulai aktif melorotkan CD hitam Shebi, dan saya merasakan sentuhan bulu-bulu lebat yang sepertinya tertata rapih. Shebi pun telah sukses mengeluarkan senjata kemaluan saya dan mengocok-ngocoknya perlahan. Saya yang merasa penasaran ingin melihat kemaluan orang hamil, lalu menghentikan ciuman kami dan turun ke arah kemaluan Shebi yang duduk di sofa. Ternyata tebakan saya benar, liang kemaluan Shebi yang lebat ternyata benar-benar tertata rapih. Saya pun mulai tergiur untuk merasakan bibir kewanitaan itu dengan mulai mejilatinya secara lembut.
"Achh.., achh.. kamu pintar Dra..! Truuss.. Draa..!" Shebi pun terlihat sudah tidak dapat mengontrol ucapan dan intensitas suaranya.
Shebi meluruskan tubuhnya di atas sofa sambil mengocok senjata kemaluan saya. Mendapat perlawanan yang demikian nafsunya, saya pun merubah posisi menjadi 69. Saya di bawah dan Shebi di atas. Ternyata benar kata orang, kemaluan orang yang sedang hamil itu gurih rasanya.
15 menit berlalu dalam posisi 69.
"Dra.. please..! Masukin sekarang Say..!" pinta Shebi yang sudah tidak kuasa lagi menahan gejolak nafsunya.
Mendengar itu saya tidak langsung menuruti, tetapi saya tetap saja mengigit, menjilat, meludahi liang kewanitaannya, terutama klitoris-nya yang sudah mengkilap karena basah.
"Dra.., kamu jahat..!" teriak Shebi diikuti dengan melelehnya air kemaluan Shebi yang cukup banyak dari liang senggama Shebi, yang menandakan Shebi sudah mencapai orgasmenya. Saya jilat habis cairan kental yang keluar itu sampai tidak tersisa. Senjata kejantanan saya yang terhenti bergerak itu dikulum oleh Shebi. Karena orgasmenya, Shebi mengulum kemaluan saya hingga menjadi merah. Lalu dengan bantuan tangan, saya masukkan kembali senjata saya itu ke dalam mulut Shebi sambil menaik-turunkan di dalam mulutnya.
"Aawww..!" saya berteriak karena batang kemaluan saya tergigit Shebi, "Kamu nakal ya..?" kata saya sambil menarik batang kejantanan saya dari mulutnya, lalu mengarahkannya ke vagina Shebi.
Saya tidak langsung memasukkannya, tetapi memainkannya terlebih dulu di bibir vaginanya sampai Shebi sendiri yang memajukan pantatnya agar batang kemaluan saya dapat langsung masuk, tetapi tetap saja saya tahan agar tidak masuk.
"Dra.., kamu jahat..!" ujar Shebi kesal.
"Habis kamu duluan yang mulai..!" jawab saya.
Tanpa kami sadari, ternyata pertempuran kami dari tadi sudah ada yang mengawasi, yaitu DB yang entah dari kapan dia sudah ada di dekat kami dengan mengunakan daster tanpa BH. Pemandangan itu kami ketahui karena daster DB sudah ada di bawah kakinya. Karena saya merasa sudah tidak tahan, akhirnya saya mulai memasukkan penis saya perlahan tapi pasti ke liang senggama Shebi. Memang awalnya sulit, tetapi karena Shebi minta untuk terus dipaksa, ya akhirnya masuk juga.
"Achh.. achh..!" teriak Shebi dengan wajah memerah entah karena nafsu atau karena sakit.
Ternyata liang kemaluan orang yang sedang hamil itu lebih hangat dibandingkan kemaluan wanita normal. Karena sempit dan hangatnya liang senggama Shebi, membuat saya tidak dapat bertahan lama, meskipun goyangan Shebi tidak terlalu "hot", tetapi tetap saja rasanya lebih asyik dari liang kemaluan wanita yang tidak hamil.
"Sheb.. aku mau keluar..!" kata saya ditengah-tengah nikmatnya persetubuhan kami.
"Aku.. keluarkan di mana Say..?" tanya saya menambahkan.
"Terserah kau saja Dra..!" jawab Shebi yang ternyata juga sudah orgasme kembali.
Akhirnya karena lebih enak, saya keluarkan cairan panas itu di dalam vaginanya, "Cret.. cret.. cret..!" mungkin sampai tujuh kali air mani saya tersembur di dalam liang senggama Shebi.
"Ohh.., ternyata kalian di sini sudah nyolong start ya..?" ujar DB yang membuka pembicaraan.
"Abis kita udah nggak tahan Mba..!" jawab Shebi.
"Trus gimana proyek ultah-ku..?" tanya DB sambil memakai dasternya kembali yang tadi dilepaskan ke bawah, karena DB dari tadi menyaksikan pergulatan kami sambil bermasturbasi.
"Kalau masalah itu tenang, di sini sudah ada ahlinya, tinggal kucuran dananya saja, konsepnya sudah Indra susun kok..!" jawab Shebi sambil menahan saya untuk mengeluarkan penis saya dari liang senggamanya.
"Ooo.., ok aku percaya.." kata DB, "Tapi biar Indra istirahat dong..! Masa kamu monopoli sendiri itu batang..!" jawab DB sambil mengambil wine yang ada di mini bar, lalu duduk di sana, memperhatikan kami yang akhirnya mengambil pakaian kami masing-masing.
"Dra.., kamu besok bisa ambil dananya di sini.." kata DB.
"Lo nggak mau nyobain punyanya Indra..?" celetuk Shebi, "Ntar nyesel..?" tambahnya.
"Jangan sekarang deh, abis tanggung, sebentar lagi Bapak mau jemput gue.." jawab DB.
"Ooo.." jawab Shebi yang sepertinya mengetahui bahwa DB kalau main itu tidak cukup kalau hanya 3 atau 4 ronde saja.
"Ya sudah, kami pamit dulu deh kalau gitu, biar besok si Indra saja yang datang ke sini sendiri.." kata Shebi.
Saya yang dari tadi diam saja hanya manggut tanda setuju untuk datang lagi esok.
"Tapi besok kamu datangnya malam saja ya..!" pinta DB.
"Ooo.., sekalian kamu cobain ya..?" pancing Shebi sambil tersenyum.
"Apa kamu mau ikutan Sheb..?" tanya DB.
"Nggak ah, abis main sama lo harus lama, gue takut kandungan gue bermasalah lagi.""Kalau dokter gue bilang nggak apa-apa sich gue ok aja, tapi kalau kebanyakan digenjot nanti bocor lagi..!" kata Shebi sambil tertawa.
"Ya udah ngga pa-pa, tapi kamu pasti datang kan Dra..?" tanya DB.
"Ya.." jawab saya singkat.
"Ya sudah kita cabut ya..?" ujar Shebi ke DB.
"Ya, ok lah.."
"Bye, Dra jangan lupa ya atau kontrak kita batal nich..!" sambil mencubit dagu saya.
Begitulah kisah saya dengan Shebi, pembaca tunggu saja kisah saya dengan DB, artis ibu kota yang terkenal sampai sekarang masih singgle di edisi selanjutnya. Terima kasih atas perhatian rekan pembaca sekalian.
Memeknya Hangat
Memeknya Hangat
Aku Andre, saat ini umur 23 tahun dan baru lulus kuliah. Sekilas tentang diriku,tampangku 6,5; body 7,5; kejantanan 18 cm (kalo dinilai 9, nanti disangka 9cm hehehe) badanku lumayan kekar karena darri SMP aku kadang2 ke gym. aku tidak termasuk golongan orang pintar secara keseluruhan, tapi aku punya kelebihan dibidang ilmu alam.
Jadi cerita ini adalah tentang aku saat masih kuliah sambil memberi les pada anak2 SMP dan SMA dibidang IPA. Dari 9 orang muridku, 4 diantaranya duduk di bangku SMA kelas dua IPA. les yang aku berikan les privat dan aku yang dateng ke rumah muridku.
Cynthia salah satu muridku yang paling cerdas, orangnya periang dan ramah. Mungkin sebenarnya dia tidak butuh les denganku, tapi karena dia anak tunggal dan sering ditinggal maka orangtuanya menaruh harapan besar terhadapnya. Ayahnya cuma punya waktu 1 minggu dalam satu bulan untuk tinggal dirumah, ibunya masih muda (37 tahun) dan suka jalan2 dengan teman2nya sampai lupa anak gadisnya juga butuh kasih sayang.
Cynthia memiliki paras yang cantik dengan rambut se-tali bra, mirip sekali dengan Luna Maya. selain itu tubuhnya yang ramping dengan lekuk betis indah dan paha jenjang yang putih muluscukup membuat aku sering deg2an. Apalagi ukuran dadanya yang 32C itu, tubuhnya menjadi begitu sempurna.
Aku mulai mengajar Cynthia sejak ia masuk SMA, jadi saat kejadian mengasikan ini terjadi aku sudah kenal dengan dia dan keluarganya kurang lebih 2 tahun (sudah hampir naik kelas 3).
Hujan lebat mengguyur kota Jakarta pada Maret 2007, aku juga basah kuyup saat harus datang dengan sepeda motorku kerumah cynthia. “what a bad f**king day..” aku berbisik sambil menengadah kelangit.
Hujan yang luar biasa lebat disore hari, pasti aku gak bisa pulang lagi sampe malem karena hujan. Tugas2ku juga sudah numpuk apalagi dua bulan kedepan aku harus sidang KP dan Skripsi.
Pagar dibukakan si mbok, aku langsung mendorong motorku ke carport rumahnya dan mmelepas jas hujanku.
“Ko, si non lagi keluar.. katanya sih sebentar aja” kata si mbok menjelaskan.
“Oh, gak apa mbok saya tunggu saja” jawabku sambil menggantung jas hujan di motor.
“Ya sudah silakan masuk, mbok buatkan teh hangat.” ujar si mbok sambil ngeloyor masuk lewat garasi.
Aku masuk ke ruang tamu tapi aku gak berani duduk karena celanaku basah, aku takut mengotori sofa mahal dari bahan suede nya itu. Aku hanya berdiri sambil memandangi lukisan dan foto2 yang terpajang di tembok ruang tamu
“lho kog ndak duduk,ko?” si mbok nyeletuk sambil meletakkan teh hangat.
“iya nih mbok, abis basah sih!” jawabku jujur.
“Ntar yah, tak ambilin anduk dan baju bekas bapak!”, singkat kata aku pun disuruh mandi air hangat supaya gak sakit, lagian si Cynthia blom pulang.
Saat aku selesai mandi, cynthia sudah ada dikamarnya diatas. Aku pun berterima kasih sama si mbok dan langsung ke lantai dua. Aku ketuk pintu kamarnya lalu aku menuju ruang belajar yang persis diseberang kamarnya.
Aku tunggu cynthia setengah jam tapi kog gak muncul2 juga, maka ku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya setelah kuketuk dan tidak dijawab lagi.
Ternyata Cynthia sedang mandi, aku mendengar gemericik air dari kamar mandinya, dan aku melihat pakaian dalamnya berserakan dilantai.
Seketika itu aku merasa terbakar urat hornyku.. Seperti suatu keinginan besar yang sudah lama dipendam dan saat ini saat paling tepat untuk dilepaskan..
Aku berusaha mengontrol berahiku tapi memang nasib.. Cynthia keburu keluar kamar mandi dengan telanjang bulat, mempertontonkan lekuk tubuhnya yang paling pribadi dihadapanku.
“KyaAaaaA…” teriaknya Cynthia spontan karena kaget.
“Oooops…” hanya itu kata2ku dan cepat beringsut kearah pintu keluar.
“Koko ngapain dikamar aku??” tanya Cynthia dengan suara yang tiba2 sudah terkendali.
“Sori, aku gak sengaja!” jawabku sambil membelakanginya
“Bohong…! Mo ngintip yah!!” serangnya sedikit ketus sekarang. aku sempat melirik lagi kearahnya, sekarang handuknya yg sebelumnya melingkar di kepala telah menutupi buah dadanya yang ranum itu.
“Aku keluar dulu deh, kamu pake aja baju trus ntar aku baru jelasin. sori bgt!” cerocosku cepat sambil menarik handle pintu, tapi tiba2 aku berubah pikiran.
Hujan lebat dan berisik sekali diluar sana, buktinya si mbok aja gak bisa denger jeritan Cynthia tadi, apa salahnya kalau aku coba berbuat nakal.. toh aku sudah hampir selesai kuliah dan mungkin akan pindah kota.
Aku berbalik, kali ini dengan cepat aku sergap Cynthia. aaah.. aku bener2 sudah seperti binatang buas.
Belum sempat meronta, aku langsung membekap tubuh Cynthia dari depan dan mengunci mulutnya dengan mulutku supaya dia tidak menjerit. Aku bawa dia ke ranjang dan masih terus ku kulum bibirnya yang sexy..
Sejurus kemudian aku tarik handuknya, satu2nya penutup tubuh yang menempel dibadannya. Benar2 indah payudaranya, mengkel dan putih bersih lengkap dengan putingnya yang masih merah muda.
Aku lahap kedua gunung kembar itu satu per satu. Supaya jeritannya tidak terdengar, aku tutup mulutnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku menahan rontaannya dan mulutku menjelajah payudaranya yang indah itu.
Aku terus mempermainkan puting susunya dan mulai berani melepas tangan kiriku di vaginanya yang mulai becek. Perlawanan Cynthia tidak terlalu berarti buatku.. Ia terus meronta-ronta tapi akhirnya kehabisan tenaga.
“oouh…” lenguh Cynthia saat aku sentuh klitorisnya, matanya merem melek keenakan. Sirna sudah rontaan demi rontaan yang dari tadi dilakukan Cynthia, berganti goyangan pinggul malu2 dari seorang perawan.
Aku mulai merasa Cynthia menyukai permainanku maka ku lepas tanganku dari mulutnya dan mulai meremasi payudaranya yang indah dengan kedua tanganku. Mulutku terus bergulir kebawah sambil menyapu tubuhnya dengan jilatan sampai akhirnya aku berhadapan dengan miss cheerful-nya. Aku intip sedikit, Cynthia pura2 tak melihatku, ia palingkan wajah ke samping tapi terlihat jelas ia sedang menanti2kan apa yang ingin segera kulakukan.
Kusapu bibir vaginanya.. pantat Cynthia terangkat sedikit. Kusapu sekali lagi belahan vaginanya.. tubuh Cynthia menggelinjang kegelian.. lalu kulahap klitorisnya, kusedot2 dan kupilin2 dengan lidahku.. Cynthia langsung menjambak dan mengusap2 rambutku.. Kali ini dia sudah tak tahan utk bertindak pasif… Pinggulnya digoyang2 mengikuti irama bibirku melahap klitorisnya yang kini sudah basah.
“ouuch…. sssh…..” rintihnya
“mmmhh…. enak ya sayang? mmmh….”ujarku menyela
PLAAAKKK!!!! tamparan telak ke pipiku. Aku kaget bukan main tapi tangan itu kembali menjambak dan mendorong kepalaku supaya terus mengoralnya…
Aku semakin bersemangat dibuatnya… tanda2 kalau dia juga mau sama mau mulai diperlihatkan. aku semakin intens memberikan variasi oral di klitorisnya. tanganku sesekali berputar2 mengorek bagian luar liang vaginanya. Rupanya Cynthia yang selama ini kukira cerdas dan baik2 memiliki bakat terpendam.. bad girls wanna be..
Cynthia makin belingsatan, pinggulnya berayun2 dan nafasnya memburu…
“ko.. An..dre, mmpfh… te..rus..in.. aaahk.. enak… kkoooh….” rintihnya terbata2 sambil menggigit bibir bawahnya..
“mmmph.. mmpphhhh…. mmpphhfff… aaakhhh… yes right there……!!”lenguhnya panjang sambil memeras payudaranya. rupanya Cynthia orgasme.. vaginanya menyemburkan cairan yang langsung kusapu dengan lidahku.
Aku mengambil posisi disebelah Cynthia yang terpejam lemas sambil bertelajang. aku buka bajuku dan memeluknya dari samping-belakang. Kubelai rambutnya hingga ke buah dadanya.. kupeluk erat dan ku ciumi lehernya.
“mmh.. wangi kamu enak Cyn.. wangi khas wanita..” bisikku ke telinganya..
“ko.. kenapa ko andre tega sih…?” lirih bibir manis itu berucap
“tega apa Cyn..? emang kamu gak suka ya?” aku bertanya balik
“suka..” jawabnya lirih. sekarang Cynthia berbalik menatapku, “ko, tadi pas terakhir enak bgt!! itu orgasme yah?” lanjutnya
“iya, itu orgasme sayang.. kamu suka?”
“Suka bangeet… enak bgt… nanti aku mau lagi!” jawabnya.
Huff.. tadinya aku berniat memperkosa dengan menanggung segala akibat, ternyata gadis manis ini malah minta lagi. “Sayang, kamu udah pernah pegang ****** cowok blom?” tanyaku.
“Pernah, punya mantanku!” jawabnya cepat sambil mengelus kontolku dari luar celana.
“Kalo gitu kali ini kamu kocokin aku ya..!” pintaku sedikit memelas manja.
Cynthia langsung membuka celanaku, ditangkapnya batang kontolku yang sudah keras dan dia mulai turun kebawah memberikan servis oral.
“mmh… enak bgt sayang. kamu jago oral tapi kog gak tau orgasme?” tanyaku setengah curiga.
“hiha, hahu hulu hering horal hacarhu.. (iya, aku dulu sering oral pacarku)” jawabnya.
“tapi itu dimobil, jadi dia gak pernah sentuh punyaku” lanjutnya lagi sambil terus mengocok batang kontolku dengan tangan.
“Kontol ko Andre gede yah.. enak!” sambungnya lagi.
“Kalo enak, diisepin lagi aja Cyn…” kataku lagi.
Tiba2 pintu kamar Cynthia menjeblak terbuka. “Haaallooo manis..” suara itu terputus saat melihat aksi kami berdua. Ternyata itu mamanya Cynthia yang pulang shopping kena macet karena hampir banjir. tante Reni. Masih muda, lebih cantik dari Cynthia, badan terjaga dan lebih sintal. Dia cantik sekali dengan rambut bergelombangnya yang dicat sedikit pirang. Susah juga menjelaskan parasnya, karena gak terlalu mirip artis, tp yang pasti dia cantik.
“Kalian apa2an..?” bentaknya..
Kamipun baru sadar dan cepat2 berberes. berharap seolah2 mamanya Cynthia tidak melihat apa yang baru kami lakukan. Sebelum marah lebih jauh Cynthia memotong pembicaraan ibunya
“Kenapa ma?? Apa Cuma mama yang boleh begini sama pak Asep??”
Bukan main, ternyata tante cantik ini sering kesepian ditinggal suaminya dan sering minta jatah dari sang Supir.
“Kamu… kamu…. kamu tau dari mana?” tanya mamanya kaget.
“aku tau dari dulu ma! Tiap pergi arisan mama selalu begini kan di mobil?” Cynthia sengit.
“ah udah deh, daripada saling ngadu ke Papa mendingan mama ikut aja sama ade.” Lanjutnya lagi.
Kemudian si tante yang malu ngeloyor pergi keluar kamar. Aku yang kaget, takut dan bingung cuma bisa bengong dan menyesal kenapa pintu gak dikunci sampai tiba2 batangku digigit2 kecil oleh Cynthia.
“mmmmffh… enak Cyn.. terus Sayang..” pintaku. Cynthia makin bernafsu mengulumi batang zakar dan biji peler ku. kepalanya berayun-ayun memberikan aku kenikmatan.
Tak berapa lama pintu kamar terbuka lagi. Tante Reni masuk ke kamar setelah berpakaian lebih santai.
“Andre, ternyata kamu liar juga yah…” katanya. “tante bayar kamu untuk beri les pelajaran, bukan yg seperti ini!” sambungnya lagi sambil duduk ditepi ranjang.
Aku sendiri mulai ngerasa gak enak karena sebenarnya aku menaruh hormat pada setiap orang tua murid lesku.. Tapia pa boleh buat, anaknya yang binal masih saja mengulumi batang dan buah zakarku. Aku tidak dapat menjawab sepatah kata pun. Tapi tante reni langsung berinisiatif untuk mencium bibirku. Tante reni juga sudah bernafsu. Akupun langsung membalas ciumannya, ku sentuh pipinya lalu kurangkul tengkuknya supaya ciuman kami lebih hot!
“tante, mau ikutan?” tanyaku sok asik.
“iya dong, sekali2 tante pengen coba daun muda!” jawabnya nakal.
“Cynthia, kamu sejak kapan kayak gini? kamu udah gak Virgin?” tanya tante Reni ke putri satu2nya itu.
“Masih kog ma, kalo sama ko Andre sih baru kali ini..” jawabnya sambil melepas kulumannya dan mengocok kontolku dengan tangannya.
“Dre, oralin tante sih.. pengen coba kemampuan kamu!” tanpa basa basi tante Reni langsung ngangkang diatas aku yang terduduk sambil menikmati oralan anaknya.
Aku langsung melahap vagina tante Reni, kalo yang satu ini aku berani colok2 dengan jariku, karena toh memang sudah gak perawan.
“ooh ndre, e….nak! terusin sayaaaang..” kata tante reni.
Tiba2 aku mulai merasakan kontolku berkedut2 dan siap menyemburkan cairan sperma. Ku goyangan pinggulku maju mundur seperti sedang bersenggama tapi dengan bibir Cynthia.
“Cyn.. terus.. yang.. aku.. udah … “. CROOTTTT spermaku memenuhi mulut Cynthia, yang langsung ditelan habis dan dijilati hingga bersih.
Tapi tak tahu kenapa, aku tidak langsung lunglai.. Mungkin karena ada dua wanita cantik seperti model yang sedang bertelanjang dan mencari kenikmatan dari tubuhku.
Batang zakarku masih keras, tapi cynthia berlari ke toilet. mungkin dia ingin berkumur pikirku. Tinggal aku berdua tante Reni.
Kemudian tante Reni melepaskan vaginanya dari mulutku, ia turun kebawah mengambil posisi duduk di pangkal pahaku. Tangannya menggapai kontolku yang masih keras lalu mulai dikocok2 sedikit.
“Andre, mau di oral lagi atau ngerasain memek tante?” tanyanya centil sambil merunduk dan menjilati dengan nakal pangkal kontolku.
“mmmmfh…. terserah tante…”jawabku. si tante memberi servis oral, kontolku ditelan semuanya tapi aku bisa merasa lidahnya didalam sana berputar2 menyapu kepala kontolku, sedotan2 yang dibarengi gigitan kecil membuat aku merem melek
setengah mati menahan nikmat. “ssssh….. aahh….. tan.. jago banget…” kataku. “entotin Andre, tante…” pintaku lagi sambil meresapi nikmatnya kenyotan tante Reni.
“Emangnya oral-an tante gak senikmat Cynthia ya?” tanya tante Reni sambil kembali menduduki pangkal pahaku.
“Justru enak banget.. aku takut gak tahan tan.. aku kan masih pengen ngerasain bercinta sama yang ahli..” sambungku.
Bless.. kontolku tiba2 terasa hangat.. rupanya tante Reni gak mau nunggu lama untuk menjajal kontolku.
“mmfh.. ****** kamu gede yah ndre”
“suamiku punya sepanjang ini juga, tapi gak selebar kamu punya sayang..” sambung tante lagi.
Sekarang posisi kami women on top, tapi tante Reni merebahkan badannya keatas badanku, sehingga dia bisa leluasa mencupangku atau mengulumi bibirku.
Gerakan maju mundurnya pelan dan erotis, saat dia maju aku merasa seperti kontolku disedot2 (baru aku tau sekarang, itu namanya kempot ayam), lalu saat bergerak mundur pantatnya sengaja dicondongkan keatas supaya penisku seperti terjepit
“sssh… oh yessh… nice baby..” aku tak kuasa menahan desahan.. nikmatnya benar2 seperti disurga-dunia. Leherku sudah merah2 dicupang, bibirku sampai kebas dikulumi, dan kontolku rasanya sedang mengalami kejadian maha dahsyat.
Aku langsung mengubah sedikit posisiku. Kedua kakiku kutekuk sedikit sebagai kuda2. kuremas pantat berisi tante Reni lalu kuangkat sedikit. Kini ada rongga antara pangkal paha tante Reni dan aku. Aku mulai menghujamkan kontolku dengan irama karena sekarang aku yang memegang kendali.
“ooooh.. mmmfh.. trus ndre!” Tante Reni meracau saat aku menghujamkan keras2 batang kemaluanku sampai amblas semuanya. tiga menit berselang aku mulai bosan, aku ajak tante mengubah posisinya lagi. Aku mau doggy Style, lalu si tante pun menuruti dengan berlutut membelakangi aku.
Pahanya sedikit dirapatkan supaya sesuai dengan ketinggian aku yang berdiri dilantai. Lalu kurangkul pinggulnya dan kuarahkan kontolku.. aku terkesima melihat keindahan lekuk tubuhnya tante Reni yang begitu indah, kulitnya juga putih bersih dan mulus
vaginanya juga terawat dan berwarna merah muda.. kubenamkan sedikit2 kontolku lalu ku pompa dengan penuh perasaan sesekali kuhujamkan keras2 secara tiba2.
“aakh.. gila kamu ndre. enak bgt!! ssshh…” kepalanya kini dibenamkan diranjang. badannya miring hanya pantatny saja yang nungging.
Cynthia sudah kembali dari toilet, mukanya kemerahan, dia berjalan kearah kami yang sedang ber-doggy-style. Cynthia hanya memandangi mamanya yang sedang melenguh dan merem melek menerima hujaman kontolku.
Tante Reni memang sudah jago bercinta, disaat giliran aku yang memberi servis, pinggulnya ikut diliuk2kan membuat rasa kempotan memeknya makin memijat2 batang kontolku.
Cynthia terlihat mulai panas dengan adegan kami, ia mendekati aku dan mulai menciumi bibirku.. disodorkannya juga buah dada kencangnya ke arah mulutku.
Edan, aku dikerjai (atau mengerjai) ibu dan anak sekaligus.
“Ma, kapan giliranku?” tanya Cyntia kepada ibunya yang sudah bermandi peluh dan terpejam2 merem melek.
“iyah.. sab..har.. mama.. dikit lagi.. Terusin Ndre!” jawab tante Reni. Sekarang dia bangun dan bertumpu pada satu tangannya, tangan yang lain memainkan klit-nya.
selang beberapa waktu tubuh tante Reni mulai bergetar. Sudah hampir orgasme tampaknya, makanya ku percepat aksiku. kutambahkan tempo dan hentakan2 pada liang vaginanya.
“mmmfh.. yes… yes… akhhh… teruuusss… terusss… mmffh… enak sayang…”
“terusss.. dikit lagi ndre!”
“yes.. yes.. aaaaahh…. ssshh…….”
Ceracau tante Reni menandakan dia sudah orgasme, badannya meliuk2 dan mukanya dibenamkan lagi di ranjang.. pelan2 ia keluarkan penisku yang masih keras dari vaginanya sambil menahan getaran tubuhnya.
“makasih ya sayang, enak banget!!” ujarnya lalu tertelungkup dan tertidur.
Cynthia yang dari tadi sudah berdiri ngangkang sambil mengelus2 memek beceknya pun siap menerima giliran. Hari ini badanku fit sekali, setelah orgasme yang pertama tadi kontolku masih tegang berdiri dan tahan lama.
Lalu kurebahkan tubuh Cynthia disebelah mamanya.. aku minta dia telentang dan aku mengambil posisi missionary. Dalam pikiranku, memerawani gadis harus sambil menatap matanya.. aku mulai dengan pelan2 menggesekan kontolku dibibir vaginanya
sensasi gesekan itu cukup membuat tubuh Cynthia menggelinjang..
“udah siap Cyn?” tanyaku
“iya, ko.. masukin aja.. tapi pelan2 yah”pintanya memelas
Aku mulai mengarahkan kontolku dan memasukkan pelan2 kepala kontolku. Seret banget.. beda dengan mamanya. Kugoyang2kan pinggulku supaya cairan pelumasnya membasahi sempurna kontolku lalu ku masukan centi demi centi.
darah mengalir dari keperawanannya, tapi mata Cythia tidak terpejam. Dia menatapku penuh arti, walaupun terbesit dimatanya rasa sakit perawan.
Bless.. penisku masuk dengan mulus.. sengaja aku masukkan sampai pol lalu kudiamkan sejenak. Aku merebahkan tubuh dan menciumi bibirnya sampai ke pangkal leher.
“tahan ya sayang.. nanti kerasa kog enaknya” bisikku manis di telinganya..
tanganku menggerayangi buah dada sintalnya memilin2 puting susunya supaya lebih deras pelumasnya melelehi batang ****** yang sudah masuk sepenuhnya.
Kaki Cynthia menjepit pinggulku, lalu ia mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kanan pelan2..
“ko, entotin aku…” pintanya memelas. Akupun mulai mengambil posisi, gerakan maju mundur diatas tubuh manis gadis yang baru saja 17 tahun ini kubuat sepelan mungkin supaya tidak menyakitinya.
“aaakh… sssh..” memeknya lebih menjepit daripada kempotan mamanya.
“Cyn, enak banget memek kamu..” Hujan deras diluar sana menambah nikmatnya percintaan kami. Cynthia mulai menemukan irama bercinta. Memeknya sudah terbiasa dengan kontolku..
Gerakan demi gerakan, Cynthia semakin binal.. tanganku dituntun nya untuk meremasi buahdadanya..
“ko, aku pengen coba diatas” ucap Cynthia. Aku turuti saja, aku merebahkan diriku ke posisi Cynthia di samping tante Reni.
Sekarang Cynthia yang asik sendiri mencari2 kenikmatan diatas batang kontolku. goyangannya semakin panas dan erotis. sementara itu aku mulai menjilati tanganku, kemudian mengobok2 memek tante Reni dari belakang.
Dalam tidurnya tante Reni melenguh-lenguh.. kupermainkan klitorisnya, lalu kumasukan 3 jari ke memek tante Reni.. mungkin ia terlalu lelah sehingga hanya menerima saja perlakuanku.
Rupanya Cynthia merasa kurang senang saat aku bercinta dengannya, tapi aku malah ngerjain mamanya. Cynthia pun meminta aku yang melayaninya. Sekarang posisi kami doggy style..
Posisi favoritku, dimana sudah berkali2 aku membuat wanita melunglai karena menerima orgasme yang kuberikan (termasuk beberapa mantan pacarku).
Lima menit berselang Cynthia yang masih baru pertama kali bercinta memang bukan lawan sebandingku.. Cynthia mulai meliuk2.. memeknya yang sempit makin kuat memijat2 batang penisku.
“ko.. aku mau… orgas…me…. aaakhh…. sssh….”rintihnya..
“Iya nikmatian aja sayang” jawabku.
“oooh… yes… e…nak… mmfh… ssshh…” cynthia bergetar hebat karena orgasmenya tapi aku tetap menggenjotnya supaya dia menikmati orgasme panjangnya..
DUa wanita tumbang bersebelahan, Cynthia dua kali, mamanya baru sekali, aku juga baru sekali. Kontolku masih berdiri keras, tapi sedikit lagi aku juga hampir orgasme.
Aku tarik tubuh tante Reni kebibir ranjang, posisinya tidur miring.. lalu kubasahi memeknya dan kontolku dengan ludah dan kuhujamkan kedalam memek tante Reni.
kocokanku benar2 egois, aku hanya ingin mencapai orgasmeku yang kedua. Permainanku yang kasar membangunkan tante Reni..
“sssh… Dre, sa..kit…” rintihnya
“tahan tante, Andre lagi enak nih..” jawabku.
Genjotanku semakin kuat dan dalam-dalam. Si tante yang lunglai daritadi mulai terpancing berahinya. Tante Reni membalikan badannya, kedua kakinya diangkat dan ditumpangkan ke sebelah pundakku.
Aku peluk kedua paha jenjang tante Reni sambil terus ngentotin memeknya..
“mmmfhh… ssssh… terus sayang…” rintih tante Reni
“tante udah mau keluar lagi?” tanyaku
“iya sayang.. kamu masih lama?” tanyanya
“udah hampir nih, kita bareng2 yah..” pintaku tersengal-sengal..
“oouch.. sssh.. yes honey.. Fasteer.. YESSShhh… Faasteeerrrr…”jerit tante Reni..
“I’m gonna Blow Honey…” jawabku
“Me too baby…” tante reni menjawab cepat. Kedua tangannya memegangi buah dadanya yang bergoyang2 cepat.
“Keluarin di dalem aja”sambungnya lagi
Kocokanku makin cepat, memek tante makin keras memijit batang kontolku, aku sudah sampai puncaknya..
Croott…. zzzrt… Crottth.. Crottth…
Sperma hangatku menyembur kedalam memek tante Reni seiring sodokan kontolku. Kontolku terus kukocok, kamipun mengalami orgasme panjang.
Penisku menyembur sekali lagi dibalas lelehan cairan orgasme tante Reni.
“aaaaakhhh…. enak banget entotan sama tante” ujarku
“kamu inget ya Andre, mulai sekarang berhentiin semua murid kamu” jawab tante Reni
“biar tante yang bayar semua biayanya, tapi kamu harus selalu ada saat tante telpon” sambungnya lagi
Aku sudah terjerembab diantara 2 wanita itu, aku mau beristirahat.. aku sudah tidak menjawab kata2 tante Reni lagi dan tertidur.
Jam 7.30 Malam aku terbangun, Cynthia yang memanggilku dan mengajak ke ruang makan. Tante Reni sudah masak makanan spesial, Sapi masak Jamur (katanya bisa bikin “kuat”), Tiram mentah (ini juga bikin “kuat”), dan beberapa sayur lain.
makanan pencuci mulutnya sarang walet (ini bisa nambah banyak spermanya yang artinya jadi lebih “kuat” juga).
“Andre, diluar masih hujan. Di TV banyak daerah macet karena banjir” tante Reni membuka pembicaraan
“Ko Andre malem ini nginep aja yaa!” lanjut Cynthia dengan suara manja
“iya ndre, kamu disini aja..” tante Reni menambahkan
“lagian masih banyak pelajaran yang mau aku tanya ke koko..” kata Cynthia dengan mata genit, tangannya menggerepe kontolku dari bawah meja makan.
“tapi.. aku juga banyak tugas” jawabku
“jangan alasan Dre, kamu kan gak perlu buru2 lulus” rayu tante Reni.
“yah, okelah.. ada kalian berdua aku pasti seneng” jawabku tersenyum
Malam itu pukul 11 saat pembantu2 terlelap, aku dan Cynthia menuju kamar tante Reni. Di Jacuzzi kamar mandinya kami bercinta gila2an lagi, kami juga sempat pindah ke kolam renang di taman belakangnya, tapi karena takut terlihat pembantu kami putuskan untuk pindah lagi ke ruang keluarga di dalam. Kami tidur jam 5 pagi. Aku dicekoki Viagra saat sudah lemas karena orgasme beberapa kali.
Nampaknya tante Reni sedang “kemaruk” sehingga tiap saat ingin merasakan kontolku.
Sejak hari itu aku resmi menjadi pemuas tante REni, pak Asep dipecat dan ganti supir baru yang tidak tahu apa2. Sedangkan Cynthia tidak terlalu sering ikutan karena memang tante Reni coba sembunyi2.
Aku baru tahu kalau Ayahnya ternyata memang luar biasa kaya dan memiliki rumah di berbagai Negara, tentu saja lengkap dengan Selir2nya juga.
Jadi Permaisuri kesepian ini biar aku saja yang puaskan.
Aku sebenarnya paling suka kalau ada kesempatan berdua saja dengan Cynthia.. maklum lah, lebih seret dan tentu saja menjanjikan..
Seperti permintaan tante Reni, aku berhenti mengajar. tapi aku tetap mengejar skripsiku. Selama setengah tahun hidupku bak Raja tapi juga serasa budak.
Aku segera susulkan ceritaku yang lain masih disekitar Cythia dan Tante Reni.
Aku Andre, saat ini umur 23 tahun dan baru lulus kuliah. Sekilas tentang diriku,tampangku 6,5; body 7,5; kejantanan 18 cm (kalo dinilai 9, nanti disangka 9cm hehehe) badanku lumayan kekar karena darri SMP aku kadang2 ke gym. aku tidak termasuk golongan orang pintar secara keseluruhan, tapi aku punya kelebihan dibidang ilmu alam.
Jadi cerita ini adalah tentang aku saat masih kuliah sambil memberi les pada anak2 SMP dan SMA dibidang IPA. Dari 9 orang muridku, 4 diantaranya duduk di bangku SMA kelas dua IPA. les yang aku berikan les privat dan aku yang dateng ke rumah muridku.
Cynthia salah satu muridku yang paling cerdas, orangnya periang dan ramah. Mungkin sebenarnya dia tidak butuh les denganku, tapi karena dia anak tunggal dan sering ditinggal maka orangtuanya menaruh harapan besar terhadapnya. Ayahnya cuma punya waktu 1 minggu dalam satu bulan untuk tinggal dirumah, ibunya masih muda (37 tahun) dan suka jalan2 dengan teman2nya sampai lupa anak gadisnya juga butuh kasih sayang.
Cynthia memiliki paras yang cantik dengan rambut se-tali bra, mirip sekali dengan Luna Maya. selain itu tubuhnya yang ramping dengan lekuk betis indah dan paha jenjang yang putih muluscukup membuat aku sering deg2an. Apalagi ukuran dadanya yang 32C itu, tubuhnya menjadi begitu sempurna.
Aku mulai mengajar Cynthia sejak ia masuk SMA, jadi saat kejadian mengasikan ini terjadi aku sudah kenal dengan dia dan keluarganya kurang lebih 2 tahun (sudah hampir naik kelas 3).
Hujan lebat mengguyur kota Jakarta pada Maret 2007, aku juga basah kuyup saat harus datang dengan sepeda motorku kerumah cynthia. “what a bad f**king day..” aku berbisik sambil menengadah kelangit.
Hujan yang luar biasa lebat disore hari, pasti aku gak bisa pulang lagi sampe malem karena hujan. Tugas2ku juga sudah numpuk apalagi dua bulan kedepan aku harus sidang KP dan Skripsi.
Pagar dibukakan si mbok, aku langsung mendorong motorku ke carport rumahnya dan mmelepas jas hujanku.
“Ko, si non lagi keluar.. katanya sih sebentar aja” kata si mbok menjelaskan.
“Oh, gak apa mbok saya tunggu saja” jawabku sambil menggantung jas hujan di motor.
“Ya sudah silakan masuk, mbok buatkan teh hangat.” ujar si mbok sambil ngeloyor masuk lewat garasi.
Aku masuk ke ruang tamu tapi aku gak berani duduk karena celanaku basah, aku takut mengotori sofa mahal dari bahan suede nya itu. Aku hanya berdiri sambil memandangi lukisan dan foto2 yang terpajang di tembok ruang tamu
“lho kog ndak duduk,ko?” si mbok nyeletuk sambil meletakkan teh hangat.
“iya nih mbok, abis basah sih!” jawabku jujur.
“Ntar yah, tak ambilin anduk dan baju bekas bapak!”, singkat kata aku pun disuruh mandi air hangat supaya gak sakit, lagian si Cynthia blom pulang.
Saat aku selesai mandi, cynthia sudah ada dikamarnya diatas. Aku pun berterima kasih sama si mbok dan langsung ke lantai dua. Aku ketuk pintu kamarnya lalu aku menuju ruang belajar yang persis diseberang kamarnya.
Aku tunggu cynthia setengah jam tapi kog gak muncul2 juga, maka ku beranikan diri untuk membuka pintu kamarnya setelah kuketuk dan tidak dijawab lagi.
Ternyata Cynthia sedang mandi, aku mendengar gemericik air dari kamar mandinya, dan aku melihat pakaian dalamnya berserakan dilantai.
Seketika itu aku merasa terbakar urat hornyku.. Seperti suatu keinginan besar yang sudah lama dipendam dan saat ini saat paling tepat untuk dilepaskan..
Aku berusaha mengontrol berahiku tapi memang nasib.. Cynthia keburu keluar kamar mandi dengan telanjang bulat, mempertontonkan lekuk tubuhnya yang paling pribadi dihadapanku.
“KyaAaaaA…” teriaknya Cynthia spontan karena kaget.
“Oooops…” hanya itu kata2ku dan cepat beringsut kearah pintu keluar.
“Koko ngapain dikamar aku??” tanya Cynthia dengan suara yang tiba2 sudah terkendali.
“Sori, aku gak sengaja!” jawabku sambil membelakanginya
“Bohong…! Mo ngintip yah!!” serangnya sedikit ketus sekarang. aku sempat melirik lagi kearahnya, sekarang handuknya yg sebelumnya melingkar di kepala telah menutupi buah dadanya yang ranum itu.
“Aku keluar dulu deh, kamu pake aja baju trus ntar aku baru jelasin. sori bgt!” cerocosku cepat sambil menarik handle pintu, tapi tiba2 aku berubah pikiran.
Hujan lebat dan berisik sekali diluar sana, buktinya si mbok aja gak bisa denger jeritan Cynthia tadi, apa salahnya kalau aku coba berbuat nakal.. toh aku sudah hampir selesai kuliah dan mungkin akan pindah kota.
Aku berbalik, kali ini dengan cepat aku sergap Cynthia. aaah.. aku bener2 sudah seperti binatang buas.
Belum sempat meronta, aku langsung membekap tubuh Cynthia dari depan dan mengunci mulutnya dengan mulutku supaya dia tidak menjerit. Aku bawa dia ke ranjang dan masih terus ku kulum bibirnya yang sexy..
Sejurus kemudian aku tarik handuknya, satu2nya penutup tubuh yang menempel dibadannya. Benar2 indah payudaranya, mengkel dan putih bersih lengkap dengan putingnya yang masih merah muda.
Aku lahap kedua gunung kembar itu satu per satu. Supaya jeritannya tidak terdengar, aku tutup mulutnya dengan tangan kananku, sementara tangan kiriku menahan rontaannya dan mulutku menjelajah payudaranya yang indah itu.
Aku terus mempermainkan puting susunya dan mulai berani melepas tangan kiriku di vaginanya yang mulai becek. Perlawanan Cynthia tidak terlalu berarti buatku.. Ia terus meronta-ronta tapi akhirnya kehabisan tenaga.
“oouh…” lenguh Cynthia saat aku sentuh klitorisnya, matanya merem melek keenakan. Sirna sudah rontaan demi rontaan yang dari tadi dilakukan Cynthia, berganti goyangan pinggul malu2 dari seorang perawan.
Aku mulai merasa Cynthia menyukai permainanku maka ku lepas tanganku dari mulutnya dan mulai meremasi payudaranya yang indah dengan kedua tanganku. Mulutku terus bergulir kebawah sambil menyapu tubuhnya dengan jilatan sampai akhirnya aku berhadapan dengan miss cheerful-nya. Aku intip sedikit, Cynthia pura2 tak melihatku, ia palingkan wajah ke samping tapi terlihat jelas ia sedang menanti2kan apa yang ingin segera kulakukan.
Kusapu bibir vaginanya.. pantat Cynthia terangkat sedikit. Kusapu sekali lagi belahan vaginanya.. tubuh Cynthia menggelinjang kegelian.. lalu kulahap klitorisnya, kusedot2 dan kupilin2 dengan lidahku.. Cynthia langsung menjambak dan mengusap2 rambutku.. Kali ini dia sudah tak tahan utk bertindak pasif… Pinggulnya digoyang2 mengikuti irama bibirku melahap klitorisnya yang kini sudah basah.
“ouuch…. sssh…..” rintihnya
“mmmhh…. enak ya sayang? mmmh….”ujarku menyela
PLAAAKKK!!!! tamparan telak ke pipiku. Aku kaget bukan main tapi tangan itu kembali menjambak dan mendorong kepalaku supaya terus mengoralnya…
Aku semakin bersemangat dibuatnya… tanda2 kalau dia juga mau sama mau mulai diperlihatkan. aku semakin intens memberikan variasi oral di klitorisnya. tanganku sesekali berputar2 mengorek bagian luar liang vaginanya. Rupanya Cynthia yang selama ini kukira cerdas dan baik2 memiliki bakat terpendam.. bad girls wanna be..
Cynthia makin belingsatan, pinggulnya berayun2 dan nafasnya memburu…
“ko.. An..dre, mmpfh… te..rus..in.. aaahk.. enak… kkoooh….” rintihnya terbata2 sambil menggigit bibir bawahnya..
“mmmph.. mmpphhhh…. mmpphhfff… aaakhhh… yes right there……!!”lenguhnya panjang sambil memeras payudaranya. rupanya Cynthia orgasme.. vaginanya menyemburkan cairan yang langsung kusapu dengan lidahku.
Aku mengambil posisi disebelah Cynthia yang terpejam lemas sambil bertelajang. aku buka bajuku dan memeluknya dari samping-belakang. Kubelai rambutnya hingga ke buah dadanya.. kupeluk erat dan ku ciumi lehernya.
“mmh.. wangi kamu enak Cyn.. wangi khas wanita..” bisikku ke telinganya..
“ko.. kenapa ko andre tega sih…?” lirih bibir manis itu berucap
“tega apa Cyn..? emang kamu gak suka ya?” aku bertanya balik
“suka..” jawabnya lirih. sekarang Cynthia berbalik menatapku, “ko, tadi pas terakhir enak bgt!! itu orgasme yah?” lanjutnya
“iya, itu orgasme sayang.. kamu suka?”
“Suka bangeet… enak bgt… nanti aku mau lagi!” jawabnya.
Huff.. tadinya aku berniat memperkosa dengan menanggung segala akibat, ternyata gadis manis ini malah minta lagi. “Sayang, kamu udah pernah pegang ****** cowok blom?” tanyaku.
“Pernah, punya mantanku!” jawabnya cepat sambil mengelus kontolku dari luar celana.
“Kalo gitu kali ini kamu kocokin aku ya..!” pintaku sedikit memelas manja.
Cynthia langsung membuka celanaku, ditangkapnya batang kontolku yang sudah keras dan dia mulai turun kebawah memberikan servis oral.
“mmh… enak bgt sayang. kamu jago oral tapi kog gak tau orgasme?” tanyaku setengah curiga.
“hiha, hahu hulu hering horal hacarhu.. (iya, aku dulu sering oral pacarku)” jawabnya.
“tapi itu dimobil, jadi dia gak pernah sentuh punyaku” lanjutnya lagi sambil terus mengocok batang kontolku dengan tangan.
“Kontol ko Andre gede yah.. enak!” sambungnya lagi.
“Kalo enak, diisepin lagi aja Cyn…” kataku lagi.
Tiba2 pintu kamar Cynthia menjeblak terbuka. “Haaallooo manis..” suara itu terputus saat melihat aksi kami berdua. Ternyata itu mamanya Cynthia yang pulang shopping kena macet karena hampir banjir. tante Reni. Masih muda, lebih cantik dari Cynthia, badan terjaga dan lebih sintal. Dia cantik sekali dengan rambut bergelombangnya yang dicat sedikit pirang. Susah juga menjelaskan parasnya, karena gak terlalu mirip artis, tp yang pasti dia cantik.
“Kalian apa2an..?” bentaknya..
Kamipun baru sadar dan cepat2 berberes. berharap seolah2 mamanya Cynthia tidak melihat apa yang baru kami lakukan. Sebelum marah lebih jauh Cynthia memotong pembicaraan ibunya
“Kenapa ma?? Apa Cuma mama yang boleh begini sama pak Asep??”
Bukan main, ternyata tante cantik ini sering kesepian ditinggal suaminya dan sering minta jatah dari sang Supir.
“Kamu… kamu…. kamu tau dari mana?” tanya mamanya kaget.
“aku tau dari dulu ma! Tiap pergi arisan mama selalu begini kan di mobil?” Cynthia sengit.
“ah udah deh, daripada saling ngadu ke Papa mendingan mama ikut aja sama ade.” Lanjutnya lagi.
Kemudian si tante yang malu ngeloyor pergi keluar kamar. Aku yang kaget, takut dan bingung cuma bisa bengong dan menyesal kenapa pintu gak dikunci sampai tiba2 batangku digigit2 kecil oleh Cynthia.
“mmmmffh… enak Cyn.. terus Sayang..” pintaku. Cynthia makin bernafsu mengulumi batang zakar dan biji peler ku. kepalanya berayun-ayun memberikan aku kenikmatan.
Tak berapa lama pintu kamar terbuka lagi. Tante Reni masuk ke kamar setelah berpakaian lebih santai.
“Andre, ternyata kamu liar juga yah…” katanya. “tante bayar kamu untuk beri les pelajaran, bukan yg seperti ini!” sambungnya lagi sambil duduk ditepi ranjang.
Aku sendiri mulai ngerasa gak enak karena sebenarnya aku menaruh hormat pada setiap orang tua murid lesku.. Tapia pa boleh buat, anaknya yang binal masih saja mengulumi batang dan buah zakarku. Aku tidak dapat menjawab sepatah kata pun. Tapi tante reni langsung berinisiatif untuk mencium bibirku. Tante reni juga sudah bernafsu. Akupun langsung membalas ciumannya, ku sentuh pipinya lalu kurangkul tengkuknya supaya ciuman kami lebih hot!
“tante, mau ikutan?” tanyaku sok asik.
“iya dong, sekali2 tante pengen coba daun muda!” jawabnya nakal.
“Cynthia, kamu sejak kapan kayak gini? kamu udah gak Virgin?” tanya tante Reni ke putri satu2nya itu.
“Masih kog ma, kalo sama ko Andre sih baru kali ini..” jawabnya sambil melepas kulumannya dan mengocok kontolku dengan tangannya.
“Dre, oralin tante sih.. pengen coba kemampuan kamu!” tanpa basa basi tante Reni langsung ngangkang diatas aku yang terduduk sambil menikmati oralan anaknya.
Aku langsung melahap vagina tante Reni, kalo yang satu ini aku berani colok2 dengan jariku, karena toh memang sudah gak perawan.
“ooh ndre, e….nak! terusin sayaaaang..” kata tante reni.
Tiba2 aku mulai merasakan kontolku berkedut2 dan siap menyemburkan cairan sperma. Ku goyangan pinggulku maju mundur seperti sedang bersenggama tapi dengan bibir Cynthia.
“Cyn.. terus.. yang.. aku.. udah … “. CROOTTTT spermaku memenuhi mulut Cynthia, yang langsung ditelan habis dan dijilati hingga bersih.
Tapi tak tahu kenapa, aku tidak langsung lunglai.. Mungkin karena ada dua wanita cantik seperti model yang sedang bertelanjang dan mencari kenikmatan dari tubuhku.
Batang zakarku masih keras, tapi cynthia berlari ke toilet. mungkin dia ingin berkumur pikirku. Tinggal aku berdua tante Reni.
Kemudian tante Reni melepaskan vaginanya dari mulutku, ia turun kebawah mengambil posisi duduk di pangkal pahaku. Tangannya menggapai kontolku yang masih keras lalu mulai dikocok2 sedikit.
“Andre, mau di oral lagi atau ngerasain memek tante?” tanyanya centil sambil merunduk dan menjilati dengan nakal pangkal kontolku.
“mmmmfh…. terserah tante…”jawabku. si tante memberi servis oral, kontolku ditelan semuanya tapi aku bisa merasa lidahnya didalam sana berputar2 menyapu kepala kontolku, sedotan2 yang dibarengi gigitan kecil membuat aku merem melek
setengah mati menahan nikmat. “ssssh….. aahh….. tan.. jago banget…” kataku. “entotin Andre, tante…” pintaku lagi sambil meresapi nikmatnya kenyotan tante Reni.
“Emangnya oral-an tante gak senikmat Cynthia ya?” tanya tante Reni sambil kembali menduduki pangkal pahaku.
“Justru enak banget.. aku takut gak tahan tan.. aku kan masih pengen ngerasain bercinta sama yang ahli..” sambungku.
Bless.. kontolku tiba2 terasa hangat.. rupanya tante Reni gak mau nunggu lama untuk menjajal kontolku.
“mmfh.. ****** kamu gede yah ndre”
“suamiku punya sepanjang ini juga, tapi gak selebar kamu punya sayang..” sambung tante lagi.
Sekarang posisi kami women on top, tapi tante Reni merebahkan badannya keatas badanku, sehingga dia bisa leluasa mencupangku atau mengulumi bibirku.
Gerakan maju mundurnya pelan dan erotis, saat dia maju aku merasa seperti kontolku disedot2 (baru aku tau sekarang, itu namanya kempot ayam), lalu saat bergerak mundur pantatnya sengaja dicondongkan keatas supaya penisku seperti terjepit
“sssh… oh yessh… nice baby..” aku tak kuasa menahan desahan.. nikmatnya benar2 seperti disurga-dunia. Leherku sudah merah2 dicupang, bibirku sampai kebas dikulumi, dan kontolku rasanya sedang mengalami kejadian maha dahsyat.
Aku langsung mengubah sedikit posisiku. Kedua kakiku kutekuk sedikit sebagai kuda2. kuremas pantat berisi tante Reni lalu kuangkat sedikit. Kini ada rongga antara pangkal paha tante Reni dan aku. Aku mulai menghujamkan kontolku dengan irama karena sekarang aku yang memegang kendali.
“ooooh.. mmmfh.. trus ndre!” Tante Reni meracau saat aku menghujamkan keras2 batang kemaluanku sampai amblas semuanya. tiga menit berselang aku mulai bosan, aku ajak tante mengubah posisinya lagi. Aku mau doggy Style, lalu si tante pun menuruti dengan berlutut membelakangi aku.
Pahanya sedikit dirapatkan supaya sesuai dengan ketinggian aku yang berdiri dilantai. Lalu kurangkul pinggulnya dan kuarahkan kontolku.. aku terkesima melihat keindahan lekuk tubuhnya tante Reni yang begitu indah, kulitnya juga putih bersih dan mulus
vaginanya juga terawat dan berwarna merah muda.. kubenamkan sedikit2 kontolku lalu ku pompa dengan penuh perasaan sesekali kuhujamkan keras2 secara tiba2.
“aakh.. gila kamu ndre. enak bgt!! ssshh…” kepalanya kini dibenamkan diranjang. badannya miring hanya pantatny saja yang nungging.
Cynthia sudah kembali dari toilet, mukanya kemerahan, dia berjalan kearah kami yang sedang ber-doggy-style. Cynthia hanya memandangi mamanya yang sedang melenguh dan merem melek menerima hujaman kontolku.
Tante Reni memang sudah jago bercinta, disaat giliran aku yang memberi servis, pinggulnya ikut diliuk2kan membuat rasa kempotan memeknya makin memijat2 batang kontolku.
Cynthia terlihat mulai panas dengan adegan kami, ia mendekati aku dan mulai menciumi bibirku.. disodorkannya juga buah dada kencangnya ke arah mulutku.
Edan, aku dikerjai (atau mengerjai) ibu dan anak sekaligus.
“Ma, kapan giliranku?” tanya Cyntia kepada ibunya yang sudah bermandi peluh dan terpejam2 merem melek.
“iyah.. sab..har.. mama.. dikit lagi.. Terusin Ndre!” jawab tante Reni. Sekarang dia bangun dan bertumpu pada satu tangannya, tangan yang lain memainkan klit-nya.
selang beberapa waktu tubuh tante Reni mulai bergetar. Sudah hampir orgasme tampaknya, makanya ku percepat aksiku. kutambahkan tempo dan hentakan2 pada liang vaginanya.
“mmmfh.. yes… yes… akhhh… teruuusss… terusss… mmffh… enak sayang…”
“terusss.. dikit lagi ndre!”
“yes.. yes.. aaaaahh…. ssshh…….”
Ceracau tante Reni menandakan dia sudah orgasme, badannya meliuk2 dan mukanya dibenamkan lagi di ranjang.. pelan2 ia keluarkan penisku yang masih keras dari vaginanya sambil menahan getaran tubuhnya.
“makasih ya sayang, enak banget!!” ujarnya lalu tertelungkup dan tertidur.
Cynthia yang dari tadi sudah berdiri ngangkang sambil mengelus2 memek beceknya pun siap menerima giliran. Hari ini badanku fit sekali, setelah orgasme yang pertama tadi kontolku masih tegang berdiri dan tahan lama.
Lalu kurebahkan tubuh Cynthia disebelah mamanya.. aku minta dia telentang dan aku mengambil posisi missionary. Dalam pikiranku, memerawani gadis harus sambil menatap matanya.. aku mulai dengan pelan2 menggesekan kontolku dibibir vaginanya
sensasi gesekan itu cukup membuat tubuh Cynthia menggelinjang..
“udah siap Cyn?” tanyaku
“iya, ko.. masukin aja.. tapi pelan2 yah”pintanya memelas
Aku mulai mengarahkan kontolku dan memasukkan pelan2 kepala kontolku. Seret banget.. beda dengan mamanya. Kugoyang2kan pinggulku supaya cairan pelumasnya membasahi sempurna kontolku lalu ku masukan centi demi centi.
darah mengalir dari keperawanannya, tapi mata Cythia tidak terpejam. Dia menatapku penuh arti, walaupun terbesit dimatanya rasa sakit perawan.
Bless.. penisku masuk dengan mulus.. sengaja aku masukkan sampai pol lalu kudiamkan sejenak. Aku merebahkan tubuh dan menciumi bibirnya sampai ke pangkal leher.
“tahan ya sayang.. nanti kerasa kog enaknya” bisikku manis di telinganya..
tanganku menggerayangi buah dada sintalnya memilin2 puting susunya supaya lebih deras pelumasnya melelehi batang ****** yang sudah masuk sepenuhnya.
Kaki Cynthia menjepit pinggulku, lalu ia mulai menggoyangkan pinggulnya kekiri dan kanan pelan2..
“ko, entotin aku…” pintanya memelas. Akupun mulai mengambil posisi, gerakan maju mundur diatas tubuh manis gadis yang baru saja 17 tahun ini kubuat sepelan mungkin supaya tidak menyakitinya.
“aaakh… sssh..” memeknya lebih menjepit daripada kempotan mamanya.
“Cyn, enak banget memek kamu..” Hujan deras diluar sana menambah nikmatnya percintaan kami. Cynthia mulai menemukan irama bercinta. Memeknya sudah terbiasa dengan kontolku..
Gerakan demi gerakan, Cynthia semakin binal.. tanganku dituntun nya untuk meremasi buahdadanya..
“ko, aku pengen coba diatas” ucap Cynthia. Aku turuti saja, aku merebahkan diriku ke posisi Cynthia di samping tante Reni.
Sekarang Cynthia yang asik sendiri mencari2 kenikmatan diatas batang kontolku. goyangannya semakin panas dan erotis. sementara itu aku mulai menjilati tanganku, kemudian mengobok2 memek tante Reni dari belakang.
Dalam tidurnya tante Reni melenguh-lenguh.. kupermainkan klitorisnya, lalu kumasukan 3 jari ke memek tante Reni.. mungkin ia terlalu lelah sehingga hanya menerima saja perlakuanku.
Rupanya Cynthia merasa kurang senang saat aku bercinta dengannya, tapi aku malah ngerjain mamanya. Cynthia pun meminta aku yang melayaninya. Sekarang posisi kami doggy style..
Posisi favoritku, dimana sudah berkali2 aku membuat wanita melunglai karena menerima orgasme yang kuberikan (termasuk beberapa mantan pacarku).
Lima menit berselang Cynthia yang masih baru pertama kali bercinta memang bukan lawan sebandingku.. Cynthia mulai meliuk2.. memeknya yang sempit makin kuat memijat2 batang penisku.
“ko.. aku mau… orgas…me…. aaakhh…. sssh….”rintihnya..
“Iya nikmatian aja sayang” jawabku.
“oooh… yes… e…nak… mmfh… ssshh…” cynthia bergetar hebat karena orgasmenya tapi aku tetap menggenjotnya supaya dia menikmati orgasme panjangnya..
DUa wanita tumbang bersebelahan, Cynthia dua kali, mamanya baru sekali, aku juga baru sekali. Kontolku masih berdiri keras, tapi sedikit lagi aku juga hampir orgasme.
Aku tarik tubuh tante Reni kebibir ranjang, posisinya tidur miring.. lalu kubasahi memeknya dan kontolku dengan ludah dan kuhujamkan kedalam memek tante Reni.
kocokanku benar2 egois, aku hanya ingin mencapai orgasmeku yang kedua. Permainanku yang kasar membangunkan tante Reni..
“sssh… Dre, sa..kit…” rintihnya
“tahan tante, Andre lagi enak nih..” jawabku.
Genjotanku semakin kuat dan dalam-dalam. Si tante yang lunglai daritadi mulai terpancing berahinya. Tante Reni membalikan badannya, kedua kakinya diangkat dan ditumpangkan ke sebelah pundakku.
Aku peluk kedua paha jenjang tante Reni sambil terus ngentotin memeknya..
“mmmfhh… ssssh… terus sayang…” rintih tante Reni
“tante udah mau keluar lagi?” tanyaku
“iya sayang.. kamu masih lama?” tanyanya
“udah hampir nih, kita bareng2 yah..” pintaku tersengal-sengal..
“oouch.. sssh.. yes honey.. Fasteer.. YESSShhh… Faasteeerrrr…”jerit tante Reni..
“I’m gonna Blow Honey…” jawabku
“Me too baby…” tante reni menjawab cepat. Kedua tangannya memegangi buah dadanya yang bergoyang2 cepat.
“Keluarin di dalem aja”sambungnya lagi
Kocokanku makin cepat, memek tante makin keras memijit batang kontolku, aku sudah sampai puncaknya..
Croott…. zzzrt… Crottth.. Crottth…
Sperma hangatku menyembur kedalam memek tante Reni seiring sodokan kontolku. Kontolku terus kukocok, kamipun mengalami orgasme panjang.
Penisku menyembur sekali lagi dibalas lelehan cairan orgasme tante Reni.
“aaaaakhhh…. enak banget entotan sama tante” ujarku
“kamu inget ya Andre, mulai sekarang berhentiin semua murid kamu” jawab tante Reni
“biar tante yang bayar semua biayanya, tapi kamu harus selalu ada saat tante telpon” sambungnya lagi
Aku sudah terjerembab diantara 2 wanita itu, aku mau beristirahat.. aku sudah tidak menjawab kata2 tante Reni lagi dan tertidur.
Jam 7.30 Malam aku terbangun, Cynthia yang memanggilku dan mengajak ke ruang makan. Tante Reni sudah masak makanan spesial, Sapi masak Jamur (katanya bisa bikin “kuat”), Tiram mentah (ini juga bikin “kuat”), dan beberapa sayur lain.
makanan pencuci mulutnya sarang walet (ini bisa nambah banyak spermanya yang artinya jadi lebih “kuat” juga).
“Andre, diluar masih hujan. Di TV banyak daerah macet karena banjir” tante Reni membuka pembicaraan
“Ko Andre malem ini nginep aja yaa!” lanjut Cynthia dengan suara manja
“iya ndre, kamu disini aja..” tante Reni menambahkan
“lagian masih banyak pelajaran yang mau aku tanya ke koko..” kata Cynthia dengan mata genit, tangannya menggerepe kontolku dari bawah meja makan.
“tapi.. aku juga banyak tugas” jawabku
“jangan alasan Dre, kamu kan gak perlu buru2 lulus” rayu tante Reni.
“yah, okelah.. ada kalian berdua aku pasti seneng” jawabku tersenyum
Malam itu pukul 11 saat pembantu2 terlelap, aku dan Cynthia menuju kamar tante Reni. Di Jacuzzi kamar mandinya kami bercinta gila2an lagi, kami juga sempat pindah ke kolam renang di taman belakangnya, tapi karena takut terlihat pembantu kami putuskan untuk pindah lagi ke ruang keluarga di dalam. Kami tidur jam 5 pagi. Aku dicekoki Viagra saat sudah lemas karena orgasme beberapa kali.
Nampaknya tante Reni sedang “kemaruk” sehingga tiap saat ingin merasakan kontolku.
Sejak hari itu aku resmi menjadi pemuas tante REni, pak Asep dipecat dan ganti supir baru yang tidak tahu apa2. Sedangkan Cynthia tidak terlalu sering ikutan karena memang tante Reni coba sembunyi2.
Aku baru tahu kalau Ayahnya ternyata memang luar biasa kaya dan memiliki rumah di berbagai Negara, tentu saja lengkap dengan Selir2nya juga.
Jadi Permaisuri kesepian ini biar aku saja yang puaskan.
Aku sebenarnya paling suka kalau ada kesempatan berdua saja dengan Cynthia.. maklum lah, lebih seret dan tentu saja menjanjikan..
Seperti permintaan tante Reni, aku berhenti mengajar. tapi aku tetap mengejar skripsiku. Selama setengah tahun hidupku bak Raja tapi juga serasa budak.
Aku segera susulkan ceritaku yang lain masih disekitar Cythia dan Tante Reni.
Menikmati Hangatnya Liang Memek Ibu Mertuaku
Menikmati Hangatnya Liang Memek Ibu Mertuaku
Cerita seks yang kali ini akan saya coba ceritakan pada pengunjung setia kisah panas adalah tentang cerita seks anak mantu dengan mertuanya sendiri. ok deh ga usah lama-lama, langsung aja simak cerita seks berikut ini. Matanya begitu genit menatapku,tajam membidik dan penuh dengan birahi tak terkendali.ketika makan atau bersama duduk-duduk saat bersama keluarga dia begitu tersipu malu dan agak menandakan ada kemauan yang tersembunyi,ketemu dan berpapasan dia kayaknya merasa ragu dan aneh.Siapa bilang aku tida risi dengan keadaanku,bagaimana enggak dia kan mertuaku aku pikir ada sesuatu yang salah pada tabiat atau cara menunjukkan sopan santunku pada ayah dan ibu mertuaku.Aku kadang bertanya pada sang istri,mengapa Ibumu bersikap begitu ke aku,dengab santainya”istriku menjawab”ya terpesona pada kamu mungkin mas karena kamu kan menantu keren dan lumayan menggiurkan.canda Istriku. AKupun tersenyum dan malu,sejak itu aku memberanikan diri bertanya pada ibu tapi tatapan nya sungguh lain,akupun penuh tanda tanya,dan akhirnya aku tahu maksudnya ‘bahwa dia sesungguhnya menaruh simpatik terhadapku”sang menantu”mulanya aku tak respon tapi seiring waktu bergulir kejadian nakal dengan mertuapun terjadi,kontolku akhirnya menembus sarang lubang memek mertuaku yang tak lain adalah ibu kandung istriku sendiri,Selangkapnya akan kubagikan secara detail di web dewasa Ini adalah salah satu pengalaman nyata dari kehidupan sex-ku selama ini.
Aku Roy, 32 tahun. Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik. Banyak yang bilang mirip bintang sinetron ternama saat ini. Kami tinggal di Bandung. Yang akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan mertua aku sendiri. Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa Barat. Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di rumah, mertua perempuanku datang menyambut. “Kok sendirian Roy? Mana anak istrimu?” tanya mertuaku. “Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok, Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat sebentar,” jawabku. “O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat kamu,” ujar mertuaku. Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja makan karena sudah sangat lapar. “Papa mana, Ma?” tanyaku. “Papa lagi ke rumah temannya ngurusin obyekan,” jawan mertuaku. “Kamu mau pulang jam berapa, Roy?” tanya mertuaku. “Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar. Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari Bandung,” kataku. “Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi membawa kaos dan kain sarung. “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. “Iya, Ma,” kataku sambil terus melanjutkan makan. Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip istriku. Badan ramping, buah dada besar walau agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat. Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang tamu sambil nonton TV. “Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku sambil duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan. “Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara. “Tahukah kamu, Roy.. Bahwa mama sangat senang dengan kamu?” tanya mertuaku kepadaku memecah kesunyian. “Kenapa, Ma?” tanyaku. “Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar istrimu pulang, mama langsung suka kamu. Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata mertuaku. Aku hanya tersenyum. “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Mama sangat sayang kamu, Roy,” kata mertuaku lagi. “Saya juga sayang mama,” ujarku. “Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi tidak pernah berani karena takut jadi masalah..,” kata mertuaku. “Apa itu, Ma?” kataku. “Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,” ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata sejuk. “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Karena dulu mama sangat suka kamu. Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata mertuaku. Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku tersenyum. “Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan. Kemudian aku peluk mertuaku erat. Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat sepertinya tidak mau melepas lagi. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku. kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah mau tidur, Roy?” tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum. “Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya,” jawabku. Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku. “Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,” ujar mertuaku. “Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku. Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani.
Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya. “Mama senang kamu datang hari ini, Roy.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku. “Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher mertuaku. Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku. “Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku. Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kont*lku agak cepat. Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya.
Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang. “Oh, Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku. “Terus setubuhi mama…” desahnya lagi. Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya terasa makin licin oleh air maninya. “Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup bibirku. “Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi mertuaku. “Boleh Roy minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kont*lku. “Apa?” ujar mertuaku. “Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,” ujar mertuaku. Aku segera masukkan kont*lku ke mem*k mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak, Ma…” kataku. Kugesekkan kont*lku ke belahan pantat mertuaku.
Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan punggung mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku. Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba mem*knya. “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum. “Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku. “Tidak akan kesini kok, Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kont*lku dari luar celana. “Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kont*lku. “Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak mertuaku. Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku. “Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku. Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya.. “Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya. Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku. “Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat.
Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya. Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku. “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi. “Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mertuaku. “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita pulang Roy,” ujar mertuaku. Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku. “Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum. “Tengokin mama dong sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti. “Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula. Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu tersenyum dan mengangguk. Mertuaku tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan, kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget. Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya sambil merangkulkan tangannya ke pundakku. Secara spontan aku membalas ciuman mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah.. Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu menyentuh kont*lku dari luar CD. Tangannya lalu mengusap pelan lalu mulai meremas kont*lku. kont*lku langsung tegang. Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon. Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang terus peristiwa tadi berciuman dengan mama mertua sambil merasakan nikmatnya diremas kont*l. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk. Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk. “Sudah mau tidur, Roy?” tanya mertuaku. “Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di sampingku. “Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya mertuaku sambil menatap mataku. Aku tersenyum. “Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata mama sangat sayang dengan saya,” jawabku. Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku. “Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal seperti ini, Roy,” ujar mertuaku. “Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya mama hanya bisa menahan perasaan saja..,” ujar mertuaku sambil mencium bibirku. Akupun segera mebalas ciumannya. Dan sekarang aku mulai berani.
Tanganku mulai meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya. Aku meremasnya perlahanan. Tangan mertuakupun segera melepas kain sarung yang aku pakai. Tangannya langsung meraba dan meremas kont*lku dari luar CD-ku. kont*lku makin mengeras. Mertuaku merogoh kont*lku hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman tangannya terus mengocok dan meremas kont*lku. Akupun terus meremas buah dada mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku kecup bibirnya. “Mama senang kamu datang hari ini, Roy.. Lebih senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima rasa sayang mama kepada kamu…” ujar mertuaku sambil menciumku. “Saya juga senang karena mama sangat menyayangi saya. Saua akan menyayangi mama…” kataku sambil memagut leher mertuaku. Mertuaku mendesah dan menggelinjang merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan yang satu meremas buah dada yang lain. “Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku semakin merangsang gairahku. Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba mertuaku memegang kepalaku. “Jangan ke bawah, Roy.. Mama malu. Segera masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar mertuaku. Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku termasuk orang yang konvensional dalam masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu aku arahkan kont*lku ke mem*k mertua yang sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera memegang kont*lku lalu mengarahkannya ke lubang mem*knya. Tak lama.. Bless.. kont*lku langsung memompa mem*k mertuaku. Terasa tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit kont*lku.. “Ohh.. Sshh.. Oh, Roy.. Mmhh…” desah mertuku ketika aku memompa kont*lku agak cepat. Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya.
Tak lama, tiba-tiba mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang. “Oh, Roy.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit kecil mertuaku. “Terus setubuhi mama…” desahnya lagi. Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun berhenti sejenak memompa kont*lku tanpa mencabutnya dari mem*k mertuaku. mem*knya terasa makin licin oleh air maninya. “Mama belum pernah merasakan nikmat seperti ini, Roy,” ujar mertuaku sambil mengecup bibirku. “Terima kasih, Roy…” ujarnya lagi sambil tersenyum. Akupun segera mengerakan kont*lku menyetubuhi lagi mertuaku. “Boleh Roy minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil terus memompa kont*lku. “Apa?” ujar mertuaku. “Saya mau setubuhi mama dari belakang. Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum. “Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama tengkurap saja ya?” ujar mertuaku. “Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kont*lku. Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit melebarkan kakinya. “Ayo, Roy,” ujar mertuaku. Aku segera masukkan kont*lku ke mem*k mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku terpejam, dan sesekali terdengar desahannya. Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil terus memompa kont*lku. Kemudian terasa ada sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari kont*lku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku cabut kont*lku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air maniku keluar banyak di punggung dan pantat mertuaku. “Ohh.. Enak, Ma…” kataku. Kugesekkan kont*lku ke belahan pantat mertuaku.
Selang beberapa menit setelah kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ” Tolong bersihkan punggung mama, Roy..”. “Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku di tubuh mertuaku. Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Setelah makan malam, aku diminta mertua perempuanku utnuk membawakan semua piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki aku setelah makan malam langsung menuju ruang televisi dan segera menonton acara kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu menciumku. Aku membalasnya sambil tanganku langsung memegang selangkangannya kemudian meraba mem*knya. “Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku sambil tersenyum. “Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roy takut,” ujarku. “Tidak akan kesini kok, Roy,” ujarnya. “Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku sambil tangannya segera meremas kont*lku dari luar celana. “Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,” ujarku. “Ayo dong, Roy.. Mama sudah tidak tahan,” ujarnya lagi. Tangannya terus meremas kont*lku. “Kita ke hotel yuk, Roy?” ajak mertuaku. Aku mengangguk. Kemudian dengan alasan akan ke rumah temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin pergi diantar olehku. “Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. “Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku. Kemudian kami naik motor segera pergi mencari hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap, mertuaku langsung memeluk dan menciumku dengan liar. Aku balas ciumannya.. “Cepat kita lakukan, Roy.. Waktu kita hanya sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua pakaiannya. Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku langsung menggenggam kont*lku dan diarahkan ke mem*knya. “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kont*lku sudah masuk mem*knya. Lalu aku pompa kont*lku perlahan menikmati enaknya mem*k mertuaku. “Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di rumah, pengen merasakan kont*l kamu lagi,” kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya mengimbangi gerakanku. Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku mendekap aku erat sambil mengerakkan pinggulnya cepat.
Kemudian.. “Ahh.. Mmhh.. Enak sayang…” desah mertuaku mencapai puncak orgasmenya. Badannya melemas. Aku terus memompa kont*lku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai beberapa lama kemudian aku tekan kont*lku ke lubang mem*k mertuaku dalam-dalam, dan.. Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam mem*k mertuaku. “Maaf, Ma.. Roy tidak bisa menahan.. Sehingga keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh mertuaku. “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi. “Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mertuaku. “Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku tersenyum. “Kita pulang Roy,” ujar mertuaku. Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan motorku, mertua perempuan mendekatiku. Sementara mertua lelaki duduk di beranda. “Hati-hati di jalan ya, Roy,” ujar mertuaku. “Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil tersenyum. “Tengokin mama dong sesering mungkin, Roy,” ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti. “Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula. Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.
Cerita Malam Pertama
Cerita Malam Pertama - Cerita malam pengantin.
Dari judulnya saja sudah cukup "mengerikan" .. malam pertama alias malam pengantin, malam yang ditunggu oleh pasangan yang baru merayakan pernikahannya. Ada apa dengan cerita malam pertama? apakah ada yang mau menceritakannya ? :senyumsimpul Bila Cerita Malam Pertama yang sesungguhnya diceritakan tentunya akan menjadi topik yang sensasional alias heboh.. Lantas siapa yang mau menjadi sukarelawan untuk menceritakan betapa serunya malam pertama. :p Dan inilah cerita malam pertama versinya goceng dan semoga sobat tidak salah masuk kamar karena pada cerita yang satu ini sejenis dengan cerita lucu yang pernah saya posting beberapa waktu yang lalu.
Cerita Malam Pertama Cerita nya begini... Akhirnya ketiga orang anak yang selalu patuh dengan nasehat ibunya itu akhirnya menikah dan di tengah malam, setelah pesta perkawinan usai sang ibu kebele tpipis. Saat ingin ke WC, ia melewati kamar Eka. Ia berhenti sejenak. Lamat-lamat dia mendengar jeritan dan tangisan dan rintihan-rintihan juga erangan yang cukup jelas. Si ibu lalu manggut-manggut saja sambil tersenyum mengenang masa lalu. Kemudian Saat melalui kamar Dwi, sang ibu mendengar suara tawa cekikikan dan canda diiringi juga dengan erangan bahagia.
Si ibu pun manggut-manggut saja mengenang masa lalu kembali. Namun saat melalui kamar Tri, ia nyaris tak mendengar suara apapun. Hanya ada suara 'hmm... hmm...' itupun jarang dan tak jelas. Kali ini si ibu tidak manggut-manggut lagi, tapi langsung ke WC, pipis dengan keningnya berkerut, "Kenapa yah koq aku dulu tidak pernah seperti itu di malam pertama." Keesokan harinya sambil sarapan, ibu ini bertanya kepada ketiga anaknya. "Eka, kenapa tadi malam kamu menangis?" tanya sang ibu. "Kan ibu pernah bilang, TIDAK BAIK BERPURA-PURA. Kalau merasa sakit, yah menangis saja," jawab Eka. "Oh, begitu. Kamu anak yang baik.
Nurut nasehat orang tua. Kamu Dwi, kenapa tadi malam kamu tertawa-tawa?" tanya sang ibu kepada anak keduanya. "Kan ibu pernah bilang, TIDAK BAIK BERPURA-PURA. Kalau merasa geli yah tertawa saja," jawab Dwi. "Oh, begitu. Kamu anak yang baik menuruti nasehat orang tua. Terus kamu Tri, kenapa tadi malam kamu kok diam saja?" tanya sang ibu penasaran. "Kan ibu juga kan sudah sering bilang, TIDAK BAIK BICARA KALAU MULUT SEDANG PENUH," jawab Tri santai ... Itulah Cerita malam pengantin - cerita malam pertama dari ketiga orang anak penurut. Kurang seru ?? Coba aja lihat yang seru berikut ini video malam pertama.
Dari judulnya saja sudah cukup "mengerikan" .. malam pertama alias malam pengantin, malam yang ditunggu oleh pasangan yang baru merayakan pernikahannya. Ada apa dengan cerita malam pertama? apakah ada yang mau menceritakannya ? :senyumsimpul Bila Cerita Malam Pertama yang sesungguhnya diceritakan tentunya akan menjadi topik yang sensasional alias heboh.. Lantas siapa yang mau menjadi sukarelawan untuk menceritakan betapa serunya malam pertama. :p Dan inilah cerita malam pertama versinya goceng dan semoga sobat tidak salah masuk kamar karena pada cerita yang satu ini sejenis dengan cerita lucu yang pernah saya posting beberapa waktu yang lalu.
Cerita Malam Pertama Cerita nya begini... Akhirnya ketiga orang anak yang selalu patuh dengan nasehat ibunya itu akhirnya menikah dan di tengah malam, setelah pesta perkawinan usai sang ibu kebele tpipis. Saat ingin ke WC, ia melewati kamar Eka. Ia berhenti sejenak. Lamat-lamat dia mendengar jeritan dan tangisan dan rintihan-rintihan juga erangan yang cukup jelas. Si ibu lalu manggut-manggut saja sambil tersenyum mengenang masa lalu. Kemudian Saat melalui kamar Dwi, sang ibu mendengar suara tawa cekikikan dan canda diiringi juga dengan erangan bahagia.
Si ibu pun manggut-manggut saja mengenang masa lalu kembali. Namun saat melalui kamar Tri, ia nyaris tak mendengar suara apapun. Hanya ada suara 'hmm... hmm...' itupun jarang dan tak jelas. Kali ini si ibu tidak manggut-manggut lagi, tapi langsung ke WC, pipis dengan keningnya berkerut, "Kenapa yah koq aku dulu tidak pernah seperti itu di malam pertama." Keesokan harinya sambil sarapan, ibu ini bertanya kepada ketiga anaknya. "Eka, kenapa tadi malam kamu menangis?" tanya sang ibu. "Kan ibu pernah bilang, TIDAK BAIK BERPURA-PURA. Kalau merasa sakit, yah menangis saja," jawab Eka. "Oh, begitu. Kamu anak yang baik.
Nurut nasehat orang tua. Kamu Dwi, kenapa tadi malam kamu tertawa-tawa?" tanya sang ibu kepada anak keduanya. "Kan ibu pernah bilang, TIDAK BAIK BERPURA-PURA. Kalau merasa geli yah tertawa saja," jawab Dwi. "Oh, begitu. Kamu anak yang baik menuruti nasehat orang tua. Terus kamu Tri, kenapa tadi malam kamu kok diam saja?" tanya sang ibu penasaran. "Kan ibu juga kan sudah sering bilang, TIDAK BAIK BICARA KALAU MULUT SEDANG PENUH," jawab Tri santai ... Itulah Cerita malam pengantin - cerita malam pertama dari ketiga orang anak penurut. Kurang seru ?? Coba aja lihat yang seru berikut ini video malam pertama.
Selasa, 29 Mei 2012
Kumpulan cerita sex bokep terbaru 2012
Cerita Sex Terbaru 2012
Kumpulan cerita sex bokep terbaru 2012 atau koleksi cerita seks bokep remaja, bokep sma, cerita sex gadis, cerita sex perawan, cerita sex anak gadis cantik.
Dari Adiknya, Dapat Kakaknya
Selesai sekolah Sabtu itu langsung dilanjutkan rapat pengurus OSIS. Rapat itu dilakukan sebagai persiapan sekaligus pembentukan panitia kecil pemilihan OSIS yang baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemilihan dimaksudkan sebagai regenerasi dan anak-anak kelas 3 sudah tidak boleh lagi dipilih jadi pengurus, kecuali beberapa orang pengurus inti yang bakalan “naik pangkat” jadi penasihat.
Usai rapat, aku bergegas mau langsung pulang, soalnya sorenya ada acara rutin bulanan: pulang ke rumah ortu di kampung. Belum sempat aku keluar dari pintu ruangan rapat, suara nyaring cewek memanggilku.
“Didik .. “ aku menoleh, ternyata Sarah yang langsung melambai supaya aku mendekat. “Dik, jangan pulang dulu. Ada sesuatu yang pengin aku omongin sama kamu,” kata Sarah setelah aku mendekat.
“Tapi Rah, sore ini aku mau ke kampung. Bisa nggak dapet bis kalau kesorean,” jawabku.
“Cuman sebentar kok Dik. Kamu tunggu dulu ya, aku mberesin ini dulu,” Sarah agak memaksaku sambil membenahi catatan-catatan rapat. Akhirnya aku duduk kembali.
“Dik, kamu pacaran sama Nita ya?” tanya Sarah setelah ruangan sepi, tinggal kami berdua. Aku baru mengerti, Sarah sengaja melama-lamakan membenahi catatan rapat supaya ada kesempatan ngomong berdua denganku.
“Emangnya, ada apa sih?” aku balik bertanya.
“Enggak ada apa-apa sih .. “ Sarah berhenti sejenak. “Emmm, pengin nanya aja.”
“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Nita,” jawabku datar.
“Ah, masa. Temen-temen banyak yang tahu kok, kalau kamu suka jalan bareng sama Nita, sering ke rumah Nita,” kata Sarah lagi.
“Jalan bareng kan nggak lantas berarti pacaran tho,” bantahku.
“Paling juga pakai alasan kuno ‘Cuma temenan’,” Sarah berkata sambil mencibir, sehingga wajahnya kelihatan lucu, yang membuatku ketawa. “Cowok di mana-mana sama aja, banyak bo’ongnya.”
“Ya terserah kamu sih kalau kamu nganggep aku bohong. Yang jelas, sudah aku bilang bahwa aku nggak pacaran sama Nita.”
Aku sama sekali tidak bohong pada Sarah, karena aku sama Nita memang sudah punya komitmen untuk ‘tidak ada komitmen’. Maksudnya, hubunganku dengan Nita hanya sekedar untuk kesenangan dan kepuasan, tanpa janji atau ikatan di kemudian hari. Hal itu yang kujelaskan seperlunya pada Sarah, tentunya tanpa menyinggung soal ‘seks’ yang jadi menu utama hubunganku dengan Nita.
“Nanti malem, mau nggak kamu ke rumahku?” tanya Nita sambil melangkah keluar ruangan bersamaku.
“Kan udah kubilang tadi, aku mau pulang ke rumah ortu nanti,” jawabku.
“Ke rumah ortu apa ke rumah Nita?” tanya Sarah dengan nada menyelidik dan menggoda.
“Kamu mau percaya atau tidak sih, terserah. Emangnya kenapa sih, kok nyinggung-nyinggung Nita terus?” aku gantian bertanya.
“Enggak kok, nggak kenapa-kenapa,” elak Sarah. Akhirnya kami jalan bersama sambil ngobrol soal-soal ringan yang lain. Aku dan Sarahpun berpisah di gerbang sekolah. Nita sudah ditunggu sopirnya, sedang aku langsung menuju halte. Sebelum berpisah, aku sempat berjanji untuk main ke rumah Nita lain waktu.
*****
Diam-diam aku merasa geli. Masak malam minggu itu jalan-jalan sama Sarah harus ditemani kakaknya, dan diantar sopir lagi. Jangankan untuk ML, sekedar menciumpun rasanya hampir mustahil. Sebenarnya aku agak ogah-ogahan jalan-jalan model begitu, tapi rasanya tidak mungkin juga untuk membatalkan begitu saja. Rupanya aturan orang tua Sarah yang ketat itu, bakalan membuat hubunganku dengan Sarah jadi sekedar roman-romanan saja. Praktis acara pada saat itu hanya jalan-jalan ke Mall dan makan di ‘food court’.
Di tengah rasa bete itu aku coba menghibur diri dengan mencuri-curi pandang pada Mbak Indah, baik pada saat makan ataupun jalan. Mbak Indah, adalah kakak sulung Sarah yang kuliah di salah satu perguruan tinggi terkenal di kota ‘Y’. Dia pulang setiap 2 minggu atau sebulan sekali. Sama sepertiku, hanya beda level. Kalau Mbak Indah kuliah di ibukota propinsi dan mudik ke kotamadya, sedang aku sekolah di kotamadya mudiknya ke kota kecamatan.
Wajah Mbak Indah sendiri hanya masuk kategori lumayan. Agak jauh dibandingkan Sarah. Kuperhatikan wajah Mbak Indah mirip ayahnya sedang Sarah mirip ibunya. Hanya Mbak Indah ini lumayan tinggi, tidak seperti Sarah yang pendek, meski sama-sama agak gemuk.
Kuperhatikan daya tarik seksual Mbak Indah ada pada toketnya. Lumayan gede dan kelihatan menantang kalau dilihat dari samping, sehingga rasa-rasanya ingin tanganku menyusup ke balik T-Shirtnya yang longgar itu. Aku jadi ingat Nita. Ah, seandainya tidak aku tidak ke rumah Sarah, pasti aku sudah melayang bareng Nita.
Saat Sarah ke toilet, Mbak Indah mendekatiku.
“Heh, awas kamu jangan macem-macem sama Sarah!” katanya tiba-tiba sambil memandang tajam padaku.
“Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti.
“Sarah itu anak lugu, tapi kamu jangan sekali-kali manfaatin keluguan dia!” katanya lagi.
“Ini ada apa sih Mbak?” aku makin bingung.
“Alah, pura-pura. Dari wajahmu itu kelihatan kalau kamu dari tadi bete,” aku hanya diam sambil merasa heran karena apa yang dikatakan Mbak Indah itu betul.
“Kamu bete, karena malem ini kamu nggak bisa ngapa-ngapain sama Sarah, ya kan?” aku hanya tersenyum, Mbak Indah yang tadinya tutur katanya halus dan ramah berubah seperti itu.
“Eh, malah senyam-senyum,” hardiknya sambil melotot.
“Memang nggak boleh senyum. Abisnya Mbak Indah ini lucu,” kataku.
“Lucu kepalamu,” Mbak Indah sewot.
“Ya luculah. Kukira Mbak Indah ini lembut kayak Sarah, ternyata galak juga!” Aku tersenyum menggodanya.
“Ih, senyam-senyum mlulu. Senyummu itu senyum mesum tahu, kayak matamu itu juga mata mesum!” Mbak Indah makin naik, wajahnya sedikit memerah.
“Mbak cakep deh kalau marah-marah,” makin Mbak Indah marah, makin menjadi pula aku menggodanya.
“Denger ya, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu berani macem-macem sama adikku, aku bisa bunuh kamu!” kali ini Mbak Indah nampak benar-benar marah.
Akhirnya kusudahi juga menggodanya melihat Mbak Indah seperti itu, apalagi pengunjung mall yang lain kadang-kadang menoleh pada kami. Kuceritakan sedikit tentang hubunganku dengan Sarah selama ini, sampai pada acara ‘apel’ pada saat itu.
“Kalau soal pengin ngapa-ngapain, yah, itu sih awalnya memang ada. Tapi, sekarang udah lenyap. Sarah sepertinya bukan cewek yang tepat untuk diajak ngapa-ngapain, dia mah penginnya roman-romanan aja,” kataku mengakhiri penjelasanku.
“Kamu ini ngomongnya terlalu terus-terang ya?” Nada Mbak Indah sudah mulai normal kembali.
“Ya buat apa ngomong mbulet. Bagiku sih lebih baik begitu,” kataku lagi.
“Tapi .. kenapa tadi sama aku kamu beraninya lirak-lirik aja. Nggak berani terus-terang mandang langsung?”
Aku berpikir sejenak mencerna maksud pertanyaan Mbak Indah itu. Akhirnya aku mengerti, rupanya Mbak Indah tahu kalau aku diam-diam sering memperhatikan dia.
“Yah .. masak jalan sama adiknya, Mbak-nya mau diembat juga,” kataku sambil garuk-garuk kepala.
Setelah itu Sarah muncul dan dilanjutkan acara belanja di dept. store di mall itu. Selama menemani kakak beradik itu, aku mulai sering mendekati Mbak Indah jika kulihat Sarah sibuk memilih-milih pakaian. Aku mulai lancar menggoda Mbak Indah.
Hampir jam 10 malam kami baru keluar dari mall. Lumayan pegal-pegal kaki ini menemani dua cewek jalan-jalan dan belanja. Sebelum keluar dari mall Mbak Indah sempat memberiku sobekan kertas, tentu saja tanpa sepengetahuan Sarah.
“Baca di rumah,” bisiknya.
***
Aku lega melihat Mbak Indah datang ke counter bus PATAS AC seperti yang diberitahukannya lewat sobekan kertas. Kulirik arloji menunjukkan jam setengah 9, berarti Mbak Indah terlambat setengah jam.
“Sori terlambat. Mesti ngrayu Papa-Mama dulu, sebelum dikasih balik pagi-pagi,” Mbak Indah langsung ngerocos sambil meletakkan hand-bag-nya di kursi di sampingku yang kebetulan kosong. Sementara aku tak berkedip memandanginya. Mbak Indah nampak sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga berwarna hitam. Tahu aku pandangi, Mbak Indah memencet hidungku sambil ngomel-ngomel kecil, dan kami pun tertawa. Hanya sekitar sepuluh menit kami menunggu, sebelum bus berangkat.
Dalam perjalanan di bus, aku tak tahan melihat Mbak Indah yang merem sambil bersandar. Tanganku pun mulai mengelu-elus tangannya. Mbak Indah membuka mata, kemudian bangun dari sandarannya dan mendekatkan kepalanya padaku.
“Gimana, Mbaknya mau di-embat juga?” ledeknya sambil berbisik.
“Kan lain jurusan,” aku membela diri. “Adik-nya jurusan roman-romanan, Mbak-nya jurusan … “ Aku tidak melanjutkan kata-kataku, tangan Mbak Indah sudah lebih dulu memencet hidungku. Selebihnya kami lebih banyak diam sambil tiduran selama perjalanan.
***
Yang disebut kamar kos oleh Mbak Indah ternyata sebuah faviliun. Faviliun yang ditinggali Mbak Indah kecil tapi nampak lux, didukung lingkungannya yang juga perumahan mewah.
“Kok bengong, ayo masuk,” Mbak Indah mencubit lenganku. “Peraturan di sini cuman satu, dilarang mengganggu tetangga. Jadi, cuek adalah cara paling baik.”
Aku langsung merebahkan tubuhku di karpet ruang depan, sementara setelah meletakkan hand-bag-nya di dekat kakiku, Mbak Indah langsung menuju kulkas yang sepertinya terus on.
“Nih, minum dulu, habis itu mandi,” kata Mbak Indah sambil menuangkan air dingin ke dalam gelas.
“Kan tadi udah mandi Mbak,” kataku.
“Ih, jorok. Males aku deket-deket orang jorok,” Mbak Indah tampak cemberut. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar hand-bag dan menuju kamar. Aku lihat Mbak Indah tidak masuk kamar, tapi hanya membuka pintu dan memasukkan hand-bag-nya. Setelah itu dia berjalan ke belakang ke arah kamar mandi.
“Mbak,” Mbak Indah berhenti dan menoleh mendengar panggilanku. “Aku mau mandi, tapi bareng ya?”
“Ih, maunya .. “ Mbak Indah menjawab sambil tersenyum. Melihat itu aku langsung bangkit dan berlari ke arah Mbak Indah. Langsung kupeluk dia dari belakang tepat di depan pintu kamar mandi. Kusibakkan rambutnya, kuciumi leher belakangnya, sambil tangan kiriku mengusap-usap pinggulnya yang masih terbungkus kulot. Terdengar desahan Mbak Indah, sebelum dia memutar badan menghadapku. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku.
“Katanya mau mandi?” setelah berkata itu, lagi-lagi hidungku jadi sasaran, dipencet dan ditariknya sehingga terasa agak panas. Setelah itu diangkatnya kaosku, dilepaskannya sehingga aku bertelanjang dada. Kemudian tangannya langsung membuka kancing dan retsluiting jeans-ku. Lumayan cekatan Mbak Indah melakukannya, sepertinya sudah terbiasa. Seterusnya aku sendiri yang melakukannya sampai aku sempurna telanjang bulat di depan Mbak Indah.
“Ih, nakal,” kata Mbak Indah sambil menyentil rudalku yang terayun-ayun akibat baru tegang separo.
“Sakit Mbak,” aku meringis.
“Biarin,” kata Mbak Indah yang diteruskan dengan melepas blouse-nya kemudian kaos hitamnya, sehingga bagian atasnya tinggal BH warna hitam yang masih dipakainya. Aku tak berkedip memandangi sepasang toket Mbak Indah yang masih tertutup BH, dan Mbak Indah tidak melanjutkan melepas pakainnya semua sambil tersenyum menggoda padaku.
Birahi benar-benar sudah tak bisa kutahan. Langsung kuraih dan naikkan BH-nya, sehingga sepasang toket-nya yang besar itu terlepas.
“Ih, pelan-pelan. Kalau BH-ku rusak, emangnya kamu mau ganti,” lagi-lagi hidungku jadi sasaran. Tapi aku sudah tidak peduli. Sambil memeluknya mulutku langsung mengulum tokenya yang sebelah kanan.
Mbak Indah tidak berhenti mendesah sambil tangannya mengusap-usap rambutku. Aku makin bersemangat saja, mulutku makin rajin menggarap toketnya sebelah kanan dan kiri bergantian. Kukulum, kumainkan dengan lidah dan kadang kugigit kecil. Akibat seranganku yang makin intens itu Mbak Indah mulai menjerit-jerit kecil di sela-sela desahannya.
Beberapa menit kulakukan aksi yang sangat dinikmati Mbak Indah itu, sebelum akhirnya dia mendorong kepalaku agar terlepas dari toketnya. Mbak Indah kemudian melepas BH, kulot dan CD-nya yang juga berwarna hitam. Sementara bibirnya nampak setengah terbuka sambil mendesi lirih dan matanya sudah mulai sayu, pertanda sudah horny berat.
Belum sempat mataku menikmati tubuhnya yang sudah telanjang bulat, tangan kananya sudah menggenggam rudalku. Kemudian Mbak Indah berjalan mundur masuk kamar mandi sementara rudalku ditariknya. Aku meringis menahan rasa sakit, sekaligus pengin tertawa melihat kelakuan Mbak Indah itu.
Mbak Indah langsung menutup pintu kamar mandi setelah kami sampai di dalam, yang diteruskan dengan menghidupkan shower. Diteruskannya dengan menarik dan memelukku tepat di bawah siraman air dari shower. Dan …
“mmmmhhhh …. “ bibirnya sudah menyerbu bibirku dan melumatnya. Kuimbangi dengan aksi serupa. Seterusnya, siraman air shower mengguyur kepala, bibir bertemu bibir, lidah saling mengait, tubuh bagian depan menempel ketat dan sesekali saling menggesek, kedua tangan mengusap-usap bagian belakang tubuh pasangan, “Aaaaaahhh,” nikmat luar biasa.
Tak ingat berapa lama kami melakukan aksi seperti itu, kami melanjutkannya dalam posisi duduk, tak ingat persis siapa yang mulai. Aku duduk bersandar pada dinding kamar mandi, kali ku luruskan, sementar Mbak Indah duduk di atas pahaku, lututnya menyentuh lantai kamar mandi. Kemudian kurasakan Mbak Indah melepaskan bibirnya dari bibirku, pelahan menyusur ke bawah. Berhenti di leherku, lidahnya beraksi menjilati leherku, berpindah-pindah. Setelah itu, dilanjutkan ke bawah lagi, berhenti di dadaku. Sebelah kanan-kiri, tengah jadi sasaran lidah dan bibirnya. Kemudian turun lagi ke bawah, ke perut, berhenti di pusar. Tangannya menggenggam rudalku, didorong sedikit ke samping dengan lembut, sementara lidahnya terus mempermainkan pusarku. Puas di situ, turun lagi, dan bijiku sekarang yang jadi sasaran. Sementara lidahnya beraksi di sana, tangan kanannya mengusap-usap kepala rudalku dengan lembut. Aku sampai berkelojotan sambil mengerang-erang menikmati aksi Mbak Indah yang seperti itu.
Pelahan-lahan bibirnya merayap naik menyusuri batang rudalku, dan berhenti di bagian kepala, sementara tangannya ganti menggenggam bagian batang. Kepala rudalku dikulumnya, dijilati, berpindah dan berputar-putar, sehingga tak satu bagianpun yang terlewat. Beberapa saat kemudian, kutekan kepala Mbak Indah ke bawah, sehingga bagian batanku pun masuk 2/3 ke mulutnya. Digerakkannya kepalanya naik turun pelahan-lahan, berkali-kali. Kadang-kadang aksinya berhenti sejenak di bagian kepala, dijilati lagi, kemudian diteruskan naik turun lagi. Pertahananku nyaris jebol, tapi aku belum mau terjadi saat itu. Kutahan kepalanya, kuangkat pelan, tapi Mbak Indah seperti melawan. Hal itu terjadi beberapa kali, sampai akhirnya aku berhasil mengangkat kepalanya dan melepas rudalku dari mulutnya.
Kuangkat kepala Mbak Indah, sementara matanya terpejam. Kudekatkan, dan kukulum lembut bibirnya. Pelan-pelan kurebahkan Mbak Indah yang masih memejamkan mata sambil mendesis itu ke lantai kamar mandi. Kutindih sambil mulutku melahap kedua toketnya, sementara tanganku meremasnya bergantian.
Erangannya, desahannya, jeritan-jeritan kecilnya bersahut-sahutan di tengah gemericik siraman air shower. Kuturunkan lagi mulutku, berhenti di gundukan yang ditumbuhi bulu lebat, namun tercukur dan tertata rapi. Beberapa kali kugigit pelan bulu-bulu itu, sehingga pemiliknya menggelinjang ke kanan kiri. Kemudian kupisahkan kedua pahanya yang putih,besar dan empuk itu. Kubuka lebar-lebar. Kudaratkan bibirku di bibir memeknya, kukecup pelan. Kujulurkan lidahku, kutusuk-tusukan pelan ke daging menonjol di antar belahan memek Mbak Indah. Pantat Mbak Indah mulai bergoyang-goyang pelahan, sementara tangannya menjambak atau lebih tepatnya meremas rambutku, karena jambakannya lembut dan tidak menyakitkan. Kumasukkan jari tengahku ku lubang memeknya, ku keluar masukkan dengan pelan. Desisan Mbak Indah makin panjang, dan sempat ku lirik matanya masih terpejam. Kupercepat gerakan jariku di dalam lubang memeknya, tapi tangannya langsung meraih tanganku yang sedang beraksi itu dan menahannya. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Setiap kupercepat lagi, tangan Mbak Indah meraih tanganku lagi, sehingga akhirnya aku mengerti dia hanya mau jariku bergerak pelahan di dalam memeknya.
Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Indah mengangkat kepalaku menjauhkan dari memeknya. Mbak Indah membuka mata dan memberi isyarat padaku agar duduk bersandar di dinding kamar mandi. Seterusnya merayap ke atasku, mengangkang tepat di depanku. Tangannya meraih rudalku, diarahkan dan dimasukkan ke dalam lubang memeknya.
“Oooooooooooohh ,” Mbak Indah melenguh panjang dan matanya kembali terpejam saat rudalku masuk seluruhnya ke dalam memeknya. Mbak Indah mulai bergerak naik-turun pelahan sambil sesekali pinggulnya membuat gerakan memutar. Aku tidak sabar menghadapi aksi Mbak Indah yang menurutku terlalu pelahan itu, mulai kusodok-sodokkan rudalku dari bawah dengan cukup cepat. Mbak Indah menghentikan gerakannya, tangannya menekan dadaku cukup kuat sambil kepala menggeleng, seperti melarangku melakukan aksi sodok itu. Hal itu terjadi beberapa kali, yang sebenarnya membuatku agak kecewa, sampai akhirnya Mbak Indah membuka matanya, tangannya mengusap kedua mataku seperti menyuruhkan memejamkan mata. Aku menurut dan memejamkan mataku.
Setelah beberapa saat aku memejamkan mata, aku mulai bisa memperhatikan dengan telingaku apa yang dari tadi tidak kuperhatikan, aku mulai bisa merasakan apa yang dari tadi tidak kurasakan. Desahan dan erangan Mbak Indah ternyata sangat teratur dan serasi dengan gerakan pantatnya,sehingga suara dari mulutnya, suara alat kelamin kami yang menyatu dan suara siraman air shower seperti sebuah harmoni yang begitu indah. Dalam keterpejaman mata itu, aku seperti melayang-layang dan sekelilingku terasa begitu indah, seperti nama wanita yang sedang menyatu denganku. Kenikmatan yang kurasakan pun terasa lain, bukan kenikmatan luar biasa yang menhentak-hentak, tapi kenikmatan yang sedikit-sedikit, seperti mengalir pelahan di seluruh syarafku, dan mengendap sampai ke ulu hatiku.
Beberapa menit kemudian gerakan Mbak Indah berhenti pas saat rudalku amblas seluruhnya. Ada sekitar 5 detik dia diam saja dalam posisi seperti itu. Kemudian kedua tangannya meraih kedua tanganku sambil melontarkan kepalanya ke belakang. Kubuka mataku, kupegang kuat-kuat kedua telapak tangannya dan kutahan agar Mbak Indah tidak jatuh ke belakang. Setelah itu pantatnya membuat gerakan ke kanan-kiri dan terasa menekan-nekan rudal dan pantatku.
“Aaa .. aaaaaa … aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh,” desahan dan jeritan kecil Mbak Indah itu disertai kepala dan tubuhnya yang bergerak ke depan. Mbak Indah menjatuhkan diri padaku seperti menubruk, tangannya memeluk tubukku, sedang kepalanya bersandar di bahu kiriku. Ku balas memeluknya dan kubelai-belai Mbak Indah yang baru saja menikmati orgasmenya. Sebuah cara orgasme yang eksotik dan artistik.
Setelah puas meresapi kenikmatan yang baru diraihnya, Mbak Indah mengangkat kepala dan membuka matanya. Dia tersenyum yang diteruskan mencium bibirku dengan lembut. Belum sempat aku membalas ciumannya, Mbak Indah sudah bangkit dan bergeser ke samping. Segera kubimbing dia agar rebahan dan telentang di lantai kamar mandi. Mbak Indah mengikuti kemauanku sambil terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya. Kemudian kuarahkan rudalku yang rasanya seperti empot-empotkan ke lubang memeknya, kumasukkan seluruhnya. Setelah amblas semuanya Mbak Indah memelekku sambil berbisik pelan.
“Jangan di dalam ya sayang, aku belum minum obat,” aku mengangguk pelan mengerti maksudnya. Setelah itu mulai kugoyang-goyang pantatku pelan-pelan sambil kupejamkan mata. Aku ingin merasakan kembali kenikmatan yang sedikit-sedikit tapi meresap sampai ke ulu hati seperti sebelumnya. Tapi aku gagal, meski beberapa lama mencoba. Akhirnya aku membuat gerakan seperti biasa, seperti yang biasa kulakukan pada tante Ani atau Nita. Bergerak maju mundur dari pelan dan makin lama makin cepat.
“Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Indah cukup cekatan. Didorongnya tubuhku sehingga rudalku terlepas dari memeknya. Rupanya dia tahu tidak mampu mengontrol diriku dan lupa pada pesannya. Seterusnya tangannya meraih rudalku sambil setengah bangun. Dikocok-kocoknya dengan gengaman yang cukup kuat, seterusnya aku bergeser ke depan sehingga rudalku tepat berada di atas perut Mbak Indah.
“Aaaaaaaah … aaaaaaahhh … crottt… crotttt ..,” beberapa kali spermaku muncrat membasahi dada dan perut Mbak Indah. Aku merebahku tubuhku yang terasa lemas di samping Mbak Indah, sambil memandanginya yang asyik mengusap meratakan spermaku di tubuhnya.
“Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu Mbak Indah mengucapkan kata-kata itu.
***
Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Indah. Saat di kamar mandi, dan saat mengulangi sekali lagi di kamarnya. Seorang wanita dengan gaya bersetubuh yang begitu lembut dan penuh perasaan.
“Kalau sekedar mengejar kepuasan nafsu, itu gampang. Tapi aku mau lebih. Aku mau kepuasan nafsuku selaras dengan kepuasan yang terasa di jiwaku.”
Kepuasan yang terasa di jiwa, itulah hal yang kudapat dari Mbak Indah dan hanya dari Mbak Indah, karena kelak setelah gonta-ganti pasangan, tetap saja belum pernah kudapatkan kenikmatan seperti yang kudapatkan dari Mbak Indah. Kepuasan dan kenikmatan yang masih terasa dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun persetubuhan berakhir.
“Ingat ya, jangan pernah sekali-kali kamu lakukan sama Sarah. Kalau sampai kamu lakukan, aku tidak akan pernah memaafkan kamu!” Aku terbangun, rupanya dalam tidurku aku bermimpi Mbak Indah memperingatkanku tentang Sarah, adiknya. Dan bus pun sudah mulai masuk terminal.
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
- 17 tahun wanita hamil
- 3gp Amatir Ziddu
- 3gp Indonesia terbaru
- 3gp terbaru indonesia
- ABG berjilbab Cute
- ABG Cantik Pamer Toge
- actress
- Akibat Nonton Film Bokep
- Alena Seksi Photos
- ALya Cute Habiss...Facebook
- ALya Ngak Pake ...... ????? Bra Or ...
- Amel Gadis Friendster Yang Sexy
- Amoi Seksi nan binal
- Amoi seksi On facebook Photo Gallery
- Arti Ngentot
- Artis Cantik
- Asian Sexy Models
- Ayam Kampus nakal
- Ayam Kampus Photo gallery
- Ayu gadis manis
- bercinta
- Bercinta sama Ibu mertua
- Berikan Multiple Orgasme Padanya
- bersetubuh
- bokep
- bokep 3gp hot video
- bollywood
- bugil
- Candice sexy for "Otto" Catalogue
- Cantik and Anggun Gadis berbusana Kebaya
- Cara Unik Untuk Memulai Seks
- Cari Pacar Yang Kayak Gini
- Cecil Cutes Young Girls friendster Photos
- celebrity
- cerita
- cerita nafsu seks
- cerita ngentot
- Cerita ngentot enak
- Cerita Ngentot Sebaya
- Cerita Sex
- Cerita Sex Janda
- Cerita Sex Terbaru 2012
- Cerpen Malam Pertama
- Cerpen ML Pertama
- Cewe Cantik dan imut
- Cewe Dugem Photos gallery
- Cewe Genit dan seksi
- cewek
- CEWEK ABG VS TANTE GIRANG
- Cewek Arab Cantik Photo galerry
- Cewek Bispak Foto facebook
- Cewek Cantik di Pantai
- Cewek Cantik Photos Gallery
- Cewek Nakal Pamer Toge
- Countries with weak money and Hot Women
- Cute girls Photo Gallery
- Download Cewek Bandung 3gp
- Elfina Cantik On facebook
- Elly MaHasiswi Toge gede
- Empat Trik Membuatnya Orgasme
- Etika Ejakulasi
- Etika Melakukan Posisi 69
- Facebook Pamer toge photo gallery
- Foreplay Tetap Yang Terpenting
- foto gadis nakal
- Foto Nakal Indonesia
- Free Sex Video Gratis
- Gadis Arab Pake Kebaya Seksi Habis
- Gadis Berbaju Tidur Pink
- Gadis Berbikini Ria
- Gadis Binal On Facebook
- gadis dugem part 2
- Gadis Facebook pamer toge
- Gadis Manja Pamer Toge
- Gadis Nakal On FaceBook
- Gadis Narsis Habis
- Gadis Narsis nan Cantik
- Gadis Narsis nan seksi
- Gadis sampul 2010 Photo Gallery
- Gadis SMU Cantik dan seksi
- Gadis SMU Pamer Toge nih
- gallery photo model gadis
- Ghttp://www.blogger.com/img/blank.gifadis Bertato Cantiknya
- girang
- Gurihnya Memek Mertua
- Hayden Panettiere's
- Hot asian Sexy Models
- Ibu Muda Yang seks
- Indonesia model on Facebook
- Indonesia Seksi Models
- Info Cewek Nakal Gambar Bokep Gratis
- Internasional Models
- Janda kembang seksi Habis
- Jilbab Sexy Photos Gallery
- kawin
- kawin sama mama mertua
- Kim Kardashian
- Kisah Malam Pertama
- Kisah n
- Kisah ngentot bersama ibu muda
- koleksi Lengkap 3gp artis Indonesia Paling Hot terbaru
- Lesbi Cantik Pamer Toge
- Lesbi Indonesia Photo gallery
- Lesbian Indonesia Seksi
- lowongan kerja terbaru
- Lucu gayanya and Narsis habis
- Mahasiswi Ayam Kampus
- Mahasiswi Jilbab Cantik
- Mahasiswi lesbi on Facebook Photo
- Mahasiswi Lesbian
- Mahasiswi Narsis habis
- Mahasiswi pamer Toge
- malam pertama
- Mbak Indri Facebook
- Memek Hangat
- memek merah
- Memek Wanita Hamil
- mesum
- Mila Kunis
- Model amatir Photos gallery
- Model indo Photo Facebook
- Model Indonesia 2010
- Model Indonesia Photo Gallery 2010
- Model Seksi Facebook
- Nadia Cantik dan anggun Facebook
- Nadia Model Bikini seksi
- Natasha On Facebook
- Natashhttp://www.blogger.com/img/blank.gifia Pamer toge
- Ngentot Bibi
- Ngentot Gadis Cina
- Ngentot Tante Perawan
- ngesek di panti pijat
- Ngeseks Dengan Pembantu Baru Yang Hot
- Ngewek Cewek Cina
- Petting: Seks Tanpa Penetrasi
- photos
- pictures
- Presenter Cantik Photos Gallery
- Ratih Abg Cantik
- sex
- Sexy Models Indonesia 2011
- sma
- SMU Hot Photos Gallery
- Stevany Ayam Kampus
- Tanda Anda Kecanduan Seks
- tante
- Tante girang pamer toge
- Tante Muda Cantik sekali
- Tarie Facebook Pamer Toge
- Tips Seks Yang Tidak Biasa
- toket gede
- video
- video Edit | Lihat | Hapus
- Video Terbaru Bokep 3gp
- youtube artis indonesia